Gadis Usia 11 Tahun Temukan Uang Koin Kuno Berusia Ribuan Tahun, Terbuat dari Perak, Sangat Langka?

Penemuan uang koin kuno yang terbuat dari perak ditemukan oleh gadis usia 11 tahun. Disinyalir jadi koin paling langka

Editor: Aqwamit Torik
Serambinews.com
Ilustrasi uang koin kuno bersejarah (gambar tidak terkait berita) - Warga memperlihatkan koin kuno bertuliskan Victoria Queen yang ditemukan di Gampong Deah Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, Kamis (3/9/2020). 

TRIBUNMADURA.COM - Seorang gadis berusia 11 tahun tak menyangka dirnya menemukan sesuatu yang  menarik dan bersejarah.

Gadis itu adalah Liel Krutokop yang menjadi sukarelawan bersama keluarganya di Taman Nasional Emek Tzurim di Yerusalem.

Saat itu dirinya sedang menyaring kotoran dan mencari artefak.

Kemudian dirinya melihat sesuatu yang bulat saat memeriksa ember pertama yang ia pilih.

Saat menyeka debu, dia tahu bahwa dia telah menemukan sesuatu yang penting.

Baca juga: Siapa Gangga Kusuma? Seorang Musisi yang Melamar Awkarin di Pesta Ulang Tahun, Simak Profilnya

Seperti yang dilaporkan Rosella Tercatin untuk Jerusalem Post, penduduk Petah Tikva itu telah menemukan koin perak langka berusia 2.000 tahun dengan tulisan Ibrani kuno.

Di dalam koin itu bertuliskan ‘Shekel Israel’ dan ‘Yerusalem Suci’.

“Saya pikir pasti ada koin sederhana di dalam ember, tapi saya tidak berpikir bahwa saya akan menemukan koin sendiri, apalagi koin langka dari perak murni,” kata Krutokop, kepada Jerusalem Post.

Dipulihkan dari kotoran yang dikumpulkan di Taman Nasional Kota David yang berdekatan, koin tersebut berasal dari Pemberontakan Besar abad pertama Masehi, yang membuat orang-orang Yudea memberontak melawan Imperium Romawi.

Di satu sisinya ditandai dengan cangkir dan huruf "shin" dan "bet", menunjukkan bahwa itu dicetak selama tahun kedua pemberontakan (67 atau 68 M), menurut Shira Hanau dari Jewish Telegraphic Agency (JTA).

“Ini adalah penemuan langka, karena dari ribuan koin yang ditemukan hingga saat ini dalam penggalian arkeologi, hanya sekitar 30 koin yang terbuat dari perak, dari periode Pemberontakan Besar,” kata Robert Kool, yang mengepalai departemen koin di Otoritas Barang Antik Israel (IAA).

Baca juga: Nasib Rafathar Usai Adiknya Lahir, Raffi Ahmad Ungkap Sempat Bandingkan Soal Beda dengan Baby R

Menurut Graham Land of History Hit, Pemberontakan Besar pecah pada tahun 66 M, sekitar satu abad setelah pendudukan Romawi atas Israel dimulai pada tahun 63 SM.

Dihadapkan dengan pemerintahan Romawi yang semakin korup dan menghukum, orang-orang Yahudi memberontak, menikmati kesuksesan awal yang memuncak dengan merebut kembali Yerusalem.

Pemberontakan berakhir pada tahun 70 M, ketika tentara Romawi merebut kembali Yerusalem dan menghancurkan Bait Suci Kedua yang terkenal.

Koin itu mungkin dicetak oleh imam besar kuil dari perak bermutu tinggi yang disimpan di situs keagamaan.

Para pendeta kuil mendukung Pemberontakan Besar, yang bersama pemberontakan Bar Kokhba abad kedua, dianggap sebagai salah satu ‘tragedi terbesar yang menimpa orang-orang Yahudi sebelum Holocaust’.

Sejarawan memperkirakan sebanyak satu juta orang Yahudi tewas selama Pemberontakan Besar, melansir Smithsonianmag.

Koin itu ditemukan di tanah yang digali di sepanjang apa yang disebut sebagai ‘Jalan Ziarah’, yaitu jalan utama Yerusalem selama periode Bait Suci Kedua, membentang kira-kira tahun 516 SM hingga 70 M.

Ribuan peziarah dalam perjalanan ke situs suci berjalan di sepanjang jalan, yang menampilkan banyak toko, melansir Times of Israel.

Ada perdagangan yang sangat luas di sepanjang jalan itu, ini dibuktikan dengan banyaknya timbangan dan koin perunggu  yang ditemukan.

Tapi menemukan koin pemberontak yang terbuat dari perak murni, itu menjadi spesial dan menarik, kata pemimpin penggalian Ari Levy dalam pernyataannya.

Krukotop, sangat bersemangat ketika menemukan koin itu, dia berterima kasih kepada seorang anggota keluarganya yang memungkinkannya untuk menemukan penemuan seumur hidupnya itu.

“Saya beruntung menemukannya, tetapi saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada saudara perempuan saya karena telah memilih ember yang kami saring,” kata Krutokop dalam pernyataannya.

“Jika dia tidak memilih ember khusus ini, saya mungkin tidak akan menemukan koinnya.”

Artikel ini telah tayang di Intisari Online

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved