Berita Jatim

Respon Terbaru Gubernur Khofifah soal Gus Dur, Syaikhona Kholil dan Marsinah Jadi Pahlawan Nasional

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan rasa syukur mendalam atas penganugerahan

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Fatimatuz Zahroh
Gubernur Khofifah respon pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada sejumlah tokoh 

Ringkasan Berita:
  • Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada tiga tokoh asal Jawa Timur: KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Syaikhona Mohammad Kholil Bangkalan, dan Marsinah, yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 10 November 2025 di Istana Negara.
  • Gus Dur dikenang sebagai pemimpin humanis, pluralis, dan pejuang demokrasi yang memperjuangkan kemanusiaan lintas agama dan golongan.

 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNMADURA.COM SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan rasa syukur mendalam atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada tiga tokoh besar asal Jawa Timur.

Sebagaimana diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, dan Marsinah. 

Dikatakan Khofifah, ketiganya adalah tokoh besar yang telah menorehkan jejak luar biasa dalam sejarah bangsa Indonesia.

Penganugerahan tersebut dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam upacara resmi di Istana Negara pada peringatan Hari Pahlawan tahun 2025, Senin (10/11/2025). 

Baca juga: Pahlawan Nasional Mbah Kholil, Motivator Perjuangan: Berjuang untuk Kemerdekaan Bagian dari Iman

Merujuk pada aturan pemberian gelar pahlawan UU No. 20/2009 hingga PP No. 35/2010, dan Peraturan Mensos 15/2012 mengenai prosedur usulan gelar pahlawan nasional disebutkan bahwa setiap orang maupun institusi dapat mengajukan usul pemberian gelar calon pahlawan nasional

Usulan ini dibuat dari daerah hingga kementerian. Terdapat tim yang mengevaluasi dan memilih nama-nama yang diusulkan, dari tingkat daerah hingga pusat.

"Atas nama masyarakat Jawa Timur, kami menyampaikan rasa syukur dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Ini bukan hanya bentuk penghormatan negara, tetapi juga pengakuan atas keberanian moral dan ketulusan perjuangan beliau  dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kebangsaan,” ujar Khofifah.

Gus Dur sosok humanis

KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikatakan Khofifah sebagai sosok humanis, pluralis, dan pejuang demokrasi yang konsisten memperjuangkan kemanusiaan lintas batas agama, suku, dan golongan.

Sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia dan tokoh Nahdlatul Ulama, Gus Dur telah mengukir sejarah sebagai pemimpin yang memperjuangkan hak asasi manusia, kebebasan beragama, dan penghormatan terhadap keberagaman.

“Gus Dur bukan hanya milik warga Nahdlatul Ulama, tapi milik seluruh bangsa. Beliau pahlawan yang memperjuangkan kemanusiaan universal, bahwa setiap manusia, siapa pun dia, berhak mendapatkan penghormatan yang sama di mata Tuhan dan negara,” kata Khofifah.

Sedangkan Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, merupakan ulama kharismatik asal Madura yang dikenal sebagai guru para kiai besar pendiri pesantren di Nusantara, termasuk KH. Muhammad Hasyim Asy’ari (pendiri Nahdlatul Ulama). 

 
Dikenal luas karena kedalaman ilmu agama dan kebijaksanaan spiritualnya, Syaikhona Kholil berperan besar dalam membangun tradisi keilmuan Islam Nusantara serta menanamkan semangat cinta tanah air sebagai bagian dari iman.

 
Dalam masa penjajahan, beliau menjadi penggerak kesadaran nasional dan spiritual di kalangan santri serta jaringan ulama, menanamkan gagasan bahwa perjuangan melawan penjajah adalah bagian dari jihad fi sabilillah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved