Viral, Awan Merah dan Disertai Petir di Kawasan Gunung Welirang, BMKG Sebut Optik Atmosfer, Apa Itu?

Teguh menyatakan, hal inilumrah terjadi, Hanya saja, tak semua masyarakat memahami atau mengerti tentang fenomena alam itu

Editor: Samsul Arifin
Tangkapan layar
Tangkapan layar video viral awan merah di kawasan Gunung Welirang, Pasuruan. BMKG Juanda sebut fenomena ini dinamakan Optik Atmosfer 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Beredar video viral tersebar di grup whatsapp yang sempat menggegerkan warga jatim. Video berdurasi 20 detik itu menggambarkan awan berwarna merah yang disertai petir. 

Diketahui, gambaran mencekam itu berada di kawasan Gunung Welirang, Pasuruan, Jatim

Mengenai hal ini, BMKG Juanda menanggapi adanya fenomena alam ini.

Menurut Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas 1 Juanda, Teguh Tri Susanto video itu memang benar adanya. Fenomena itu dinamakan Optik Atmosfer.

Hal ini disampaikan setelah BMKG mengumpulkan hasil pantauan dari beberapa gambar dan video yang sudah beredar di masyarakat Jatim, terutama wilayah Malang, Mojokerto, dan sekitarnya.

Teguh menyatakan, hal itu sebenarnya lumrah terjadi. Hanya saja, tak semua masyarakat memahami atau mengerti tentang fenomena alam itu.

Baca juga: Tim SAR Gabungan Temukan 1 Jenazah di Hari ke-10 Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru

"Kami dari BMKG Jatim menganalisis dari beberapa data yang kami punya, kami dapat sampaikan bahwa kejadian tersebut adalah fenomena awan yang terlihat berwarna merah, merupakan hal yang biasa terjadi. Hal tersebut merupakan salah satu contoh fenomena optik atmosfer," kata Teguh

Teguh menjelaskan, dalam video terdapat warna kemerahan pada awan dan langit di sekitarnya. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan adanya pembiasan cahaya matahari oleh partikel-partikel yang ada di atmosfer.

Sehingga, menghasilkan energi yang rendah. Selain itu, juga menyebabkan gelombang panjang dan memunculkan warna kemerahan.

"Semakin rendah posisi matahari dari garis cakrawala, maka semakin rendah pula cahaya merah yang dicapai," ujarnya.

Umumnya, fenomena langit kemerahan ini biasanya memang terjadi pada sore menjelang malam hari. Pada saat petang atau menjelang malam, teramati dari radar BMKG Juanda terpantau banyak pertumbuhan awan Cumulonimbus disekitar lokasi pada video.

"Awan Cumulonimbus adalah satu-satunya jenis awan yang dapat menghasilkan petir. Sambaran kilat dari awan ini menambah cahaya kemerahan dari langit tersebut," tuturnya.

Teguh berharap, masyarakat agar tidak panik. Bahkan, tak termakan informasi hoax, terutama dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Tetap selalu memantau dan mencari informasi yang valid, sehingga terhindar dari isu-isu yang tidak bertanggungjawab," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved