Sejarah
Wanita ini Gerakkan Majapahit, Berjasa Bagi Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Namanya Jarang Terdengar
Lahir sebagai Dyah Gitarja, ia kemudian dikenal dalam sejarah dengan gelarnya Tribhuwana Tunggadewi "Dewi Agung Tiga Dunia".
TRIBUNMADURA.COM - Kerajaan terbesar di pulau Jawa salah satunya adalah Kerajaan Majapahit.
Diketahui, Majapahit mendominasi nusantara dari tahun 1293 hingga 1527 M.
Wilayah Majapahit kemudian juga menjadi bagian dari Indonesia modern.
Ternyata di balik dominasi Majapahit ada sosok wanita yang menggerakkan hal tersebut.
Siapakah dia?
Majapahit merupakan kerajaan dengan 98 anak sungai, membentang dari pulau Sumatra ke New Guinea, dan dikatakan telah mencakup apa yang sekarang dikenal sebagai mayoritas Asia Tenggara.
Menurut Ancient Origins, Meskipun ruang lingkup pengaruhnya masih menjadi subjek studi di kalangan sejarawan.
Baca juga: Uang Inilah yang Digunakan Majapahit Sebagai Alat Tukar, Terinspirasi Keping Uang Asal Tiongkok
Majapahit adalah salah satu kerajaan besar terakhir di wilayah tersebut dan dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesar dan terkuat dalam sejarah Asia Tenggara.
Seperti serta kerajaan yang menjadi preseden bagi batas-batas modern Indonesia.
Gambaran kerajaan yang kuat secara politik dan budaya yang mendominasi seluruh Kepulauan Indonesia melekat pada "Zaman Keemasan" Majapahit pada abad keempat belas.
Tertuang dalan kitab Prapanca dan Tantular, dan para pemahat relief yang telah dilestarikan di Candi Surawana, Tigawangi dan Kedaton.
Dua orang yang sebagian besar dikreditkan untuk keberhasilan ini adalah raja besar Hayam Wuruk (1350-1389 M) dan perdana menteri Gajah Mada nama dan rupa mereka masih dihormati di wilayah tersebut hingga sekarang.
Gajah Mada khususnya dikreditkan dengan membawa kekaisaran ke puncak kejayaannya dan berperan sebagai pahlawan nasional yang penting di Indonesia modern.
Dirinya menjadi simbol patriotisme dan persatuan nasional.
Baca juga: Keris Sakti dalam Sejarah yang Dianggap Gagal, Habisi Banyak Nyawa, Padahal Ritualnya Seperti ini
Namun, membuka jalan bagi kedua pria itu adalah seorang ratu prajurit yang, sebaliknya, jarang disebutkan.