Kumpulan Doa
Bacaan Doa Melunasi Utang Seperti yang Rasulullah SAW Ajarkan Kepada Para Sahabat
Sebaiknya berusaha melunasi sambil diiringi bacaan doa agar diberkahi Allah. Hutang kadang dijadikan jalan memenuhi kebutuhan karena faktor ekonomi
Mengenai hal buruk jika tak membayar hutang tersebut, Rasulullah SAW memberikan sebuah doa jika diamalkan insyaallah hutang piutang segera berakhir atau lunas.
Doa melunasi hutang
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
ㅤ
Allahumm akfinii bi halaalika an haroomika, wa agh ninii bi fadhlika amman siwaakaa.
ㅤ
"Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu."
Doa di atas dikenalkan Ali bin Abi Thalib ketika beliau berjumpa dengan budak Mukatab.
Ketika itu budak Mukatab mengalami hutang hingga dia tak mampu memerdekakan diri.
Mendengar cerita budak Mukatab, Ali bin Abi Thalib memberikan doa yang didapatkannya dari Rasulullah SAW.
Keistimewaan doa tersebut digambarkan seperti hutang sebesar gunung dan Allah SWT akan membantu dan memudahkan melunasinya.
Doa lain terkait melunasi hutang berasal dari cerita Abu Umamah yang mengadu kepada Rasulullah SAW.
Kala itu Abu Umamah bercerita tentang besar dan beratnya menanggung sebuah hutang hingga tak mampu melunasinya.
Rasulullah SAW memberikan sebuah doa dengan keitimewaan bagi yang membaca atau mengamalkan akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.
Dengan senang hati Abu Umamah mendengarkan dan melaksanakan sebuah doa yang diberikan Rasulullah SAW.
Berikut bunyi doanya,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Allahumma innii a'udzubika minal hammi wal hazani, wa a'udzubika minal ajzi wal kasali, wa a'udzubika minal jubni wal-bukhli, wa a'udzubika min gholabatid daini wa qohrirrijaali.
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kedukaan, dari lemah kemauan dan rasa malas, dari sifat pengecut dan bakhil, dari banyak hutang dan kezaliman manusia