Fashion
Lewat Busana dan Budaya, Desainer Indonesia Tampil di Panggung Internasional
Desainer Nonita Respati dan Savirra Lavinia menggebrak fashion Malaysia lewat karya-karya terbaru.
Penulis: Maria Natalia Owa | Editor: Januar
Ringkasan Berita:
- Koleksi Nonita Respati dan Savirra Lavinia mencuri perhatian di Nusantara Runway Kuala Lumpur, dengan Nonita menampilkan koleksi Gardenia dan Tropipelago yang menerjemahkan kekayaan flora dan alam Indonesia melalui siluet lembut, motif tropis, serta interpretasi modern warisan budaya.
- Nonita bersama Lead Designer Purana, Maritza Putri, mengeksplorasi tema “birds of paradise” dan “jungle jewel,” menghadirkan desain eksperimental yang memadukan detail estetika tropis
TRIBUNMADURA.COM – Koleksi desain dari desainer Nonita Respati dan Savirra Lavinia mencuri perhatian di Nusantara Runway, Kuala Lumpur.
Koleksi Gardenia menjadi representasi paling jelas dari filosofi karya desain Nonita.
Desain dari Gardenia ini memainkan siluet mengalir dengan warna-warna lembut seperti lavender dan butter, disisipkan juga elemen flora Indonesia yang sarat makna.
Dari bunga kenanga sebagai simbol cinta dan kemurnian serta bunga pukulempat yang melambangkan kesabaran, semua dirangkai sebagai bahasa visual khas Purana.
Purana selalu berfokus untuk menerjemahkan kekayaan warisan Indonesia ke dalam karya seni yang dapat dikenakan. Koleksi Gardenia melanjutkan tradisi tersebut, yang dapat menghadirkan pandangan menyeluruh tentang kreativitas Indonesia di Kuala Lumpur.
Lewat peluncuran koleksi Musim Semi-Panas 2026 Nonita hadir dalam babak ini dengan karya yang bertema Tripipelago karya yang mengahsilkan transformasi signifikan dari interprestasi warisan tropis Indonesia.
Baca juga: JF3 Bawa Desainer Indonesia Tampil di Busan Fashion Week 2025
"Tropilelago adalah ekspresi kuat dari visi ini, menangkap kekayaan keindahan alam kepulauan kita,” jelas Nonita.
Maritza Putri sebagai Lead Designer Purana membawa pendekatan yang lebih eksperimental terhadap tema alam dan designnya, yang membuat presentasi ini lebih menonjol dan menjadi sorotan.
“Untuk Tropipelago fokus saya adalah menyelami lebih dalam konsep ‘birds of paradise’ (cendrawasih) dan ‘Jungle Jewel’ (Permata Hutan). Kami mengeksplorasi bagaimana motif-motif alam yang rumit ini dapat diterjemahkan ke dalam siluet modern dan fungsional" ungkap Maritza.
Tantangan
Tantangan Maritza dalam mempresentasikan karya design ini adalah menghubungkan dua nilai estetika tropis yang kaya detail serta kebutuhan fungsional pemakai modern.
Tak kalah bagus, desainer Savirra Lavinia dari Fuguku tampil dengan koleksi ready to wear terbarunya, membawa nilai keberlanjutan, baik dalam pemilihan material maupun konsep pemberdayaan perempuan.
“Kami ingin membuktikan bahwa keindahan dan tanggung jawab bisa berjalan berdampingan," kata Savirra.
Ready to wear ditampilkan bersama aksesori di Kuala Lumpur dalam menyampaikan kisah tentang masa depan fashion Indonesia.
Design dari Savirra menggabungkan busana kasual seperti velvet sweater dan straight pants dengan aksesori yang dirancang menggunakan proses lebih ramah lingkungan.
| PAD Sektor Pasar Sumenep Anjlok, Baru Terealisasi 79 Persen Jelang Akhir Tahun 2025 |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Gunung Semeru Erupsi, Luncuran Awan Panas Capai 5 Km |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Hujan Lebat Picu Longsor di Ponorogo, Rumah dan 7 Kendaraan Tertimbun |
|
|---|
| Diguyur Hujan Deras, Sungai di Sampang Meluap, Aktivitas Lalu Lintas ke Bangkalan Terhambat |
|
|---|
| Awan Panas Meluncur dari Kawah Gunung Semeru, Kini Sudah Lewati Jembatan Gladak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/FASHION.jpg)