Berita Surabaya
Kabupaten Sumenep Jadi Sorotan Presiden Jokowi, Diminta Gencarkan Program Vaksinasi Covid-19
Bupati dan Forkopimda Kabupaten Sumenep diminta kian menggencarkan vaksinasi Covid-19 di wilayahnya.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MAGETAN - Presiden Jokowi secara khusus meminta agar Bupati dan Forkopimda Kabupaten Sumenep kian menggencarkan vaksinasi Covid-19 di wilayahnya.
Pesan itu disampaikan Presiden Jokowi saat berdialog dalam peninjauan virtual saat kegiatan vaksinasi serentak seluruh Indonesia bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Presiden Jokowi mengatakan, vaksinasi menjadi tameng kuat untuk menghindari kematian pada kasus Covid-19 saat ini.
Terbukti dari banyaknya kasus meninggal dunia karena Covid-19 belakangan ini terjadi pada lansia, masyarakat berkomorbid, dan masyarakat terpapar yang belum pernah divaksin.
“Saya hanya ingin mendorong sekali lagi untuk Kabupaten Sumenep, karena capaian dosis satunya masih 76 persen, kemudian capaian dosis kedua 36 persen," kata Presiden Jokowi. Jumat (18/2/2022).
"Maka saya minta Bupati, Dandim, Kapolres dan juga seluruh jajaran forkopimda dibantu percepatannya supaya mencapai persentase yang paling tinggi,” tegasnya.
Khusus untuk pelaksanaan vaksinasi booster, Presiden Jokowi memesankan agar pelaksanaanya dikonsentrasikan di titik-titik yang interaksi masyarakatnya tinggi.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Bangkalan Meningkat, Wadir RSUD Syamrabu Minta Warga Waspada tapi Tak Panik
“Kuncinya memang ada divaksin dan di protokol kesehatan. Utamanya adalah di masker. Sampaikan itu ke masyarakat. Karena data yang kita miliki memang 60 persen yang meninggal itu belum vaksin dan karena lansia dan komorbid," tutur dia.
"Yang sudah vaksin rata-rata hanya terkena tapi kondisinya tanpa gejala atau ringan. Terima kasih Sumenep, tolong dipercepat persentase vaskinasinya,” tandas Presiden.
Sebelumnya, Bupati Sumenep secara virtual melaporkan pada Presiden Jokowi bahwa capaian vaksinasi Covid-19 dosis satu saat ini mencapai 76 persen dan untuk dosis kedua 36 persen.
Sedangkan capaian vaksinasi lansia dosis pertama 82 persen dan capaian dosis yang kedua memang rendah 26 persen.
Selanjutnya untuk capaian vaksinasi umur 6-12 tahun Sumenep masih rendah di angka 3,2 persen.
Dikatakan bupati bahwa Kabupaten Sumenep memang membutuhkan upaya ekstra untuk memahamkan masyarakat agar mau divaksin.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengikuti peninjauan vaksinasi secara virtual oleh Presiden, bersama jajaran Fokorpimda Jatim dari GOR Ki Mageti Kabupaten Magetan, juga menyampaikan hal senada.
Khofifah meminta seluruh kabupaten/kota di Jatim serius mengejar target vaksinasi Covid-19. Ia juga mengajak masyarakat mendukung percepatan vaksinasi dengan aktif berpartisipasi dalam program vaksinasi.
"Kepada kepala daerah yang merasa capaian vaksinasi di daerahnya masih kurang, segera kejar. Baik vaksin dosis 1, dosis 2, maupun booster," ungkap Khofifah saat
Khofifah mengatakan, jangan sampai vaksin-vaksin yang didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota masih tersisa bahkan hingga kedaluwarsa. Vaksinasi, kata dia, tidak lain untuk melindungi diri sendiri, keluarga, teman, dan kerabat dari paparan virus Covid-19.
"Tolong ajak anggota keluarga yang belum vaksin untuk segera vaksin. Utamanya bagi mereka yang masuk dalam kategori lanjut usia (lansia). Jika ada kesempatan mendapatkan dosis ketiga atau booster langsung saja segera vaksin," imbuhnya.
Khofifah menyebut bahwa penyebab mortalitas tertinggi di Jawa Timur adalah karena lansia, komorbid dan belum melaksanakan vaksinasi.
Komorbid terbanyak yang menyebabkan kematian adalah diabetes, Hipertensi, komplikasi diabet dan hipertensi serta jantung. Karenanya, percepatan vaksinasi diperlukan antara lain untuk mencegah mortalitas akibat Covid-19.
Sebagaimana diketahui, Evaluasi efektivitas vaksin Covid-19 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuktikan bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19, serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.
Khofifah memaparkan, berdasarkan data pada dashboard Kementerian Kesehatan/KCPEN per 16 Februari 2022, capaian vaksinasi dosis pertama di Jatim mencapai 28.420.063 orang atau 89,30 persen.
Dosis kedua mencapai 21.804.504 orang atau 68,51 persen. Sementara untuk dosis ketiga mencapai 1.276.600 orang atau 4,01 persen.
"Pada dasarnya vaksinasi dosis satu di Jawa Timur sudah hampir 90 persen lebih tepatnya 89,3 persen. Saya berharap bahwa bisa segera mencapai 100 persen," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah kembali meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan prokotol kesehatan.
Secara sederhana, lanjutnya, adalah dengan mengenakan masker secara benar.
"Selain percepatan vaksinasi, pesan presiden adalah disiplin protokol kesehatan, yang paling sederhananya adalah gunakan masker sesuai dengan ketentuan jadi pakai masker yang benar, menggunakan masker secara disiplin," pesannya.
Turut hadir di GOR Ki Mageti Kabupaten Magetan Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Kabinda Jatim Marsma Rudi Iskandar, Bupati Magetan Suprawoto, dan Wakil Bupati Magetan Nanik Endang Rusmiartini.