Penularan Omicron Lebih Cepat dari Varian Delta, Dokter Ungkap Fakta Menariknya
Namun ada harapan puncak Omicron juga akan lebih cepat melandai tanpa harus banyak pasien yang dirawat maupun menelan korban jiwa
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Aqwamit Torik
Menurut pengamatan dr Tonang, Di Jakarta apabila diambil rata-rata kasus mingguan, maka puncaknya terjadi 10 Februari lalu, lalu diikuti penurunan angka kematian pada 20
Februari.
Apabila polanya seperti ini, maka angka kematian akan ikut turun atau melandai beberapa pekan setelah kasus konfirmasi harian menurun juga.
Masyarakat perlu mengetahui beberapa hal untuk menghadapi periode Omicron. Ini tidak berbeda jauh dengan cara-cara yang sudah dilakukan saat menghadapi gelombang Delta.
“Apabila timbul gejala, maka saat itu juga kita harus periksa (testing) PCR/Antigen. Saat
hasilnya negatif, maka jangan langsung senang dahulu, tunggu dua hari lagi untuk
memastikan kembali melalui tes PCR/Antigen apakah benar-benar negatif atau tidak," ungkapnya.
Apabila kontak erat, maka dilakukan tes PCR/Antigen pada awalnya (entry test). Baik hasilnya positif maupun negatif, kontak erat harus melakukan karantina 5 hari.
Nanti di hari kelima diulang kembali tes kedua (exit test). Apabila hasil exit test negatif, maka karantina dianggap selesai.
“Tapi secara keseluruhan kita berharap periode ini segera mencapai puncak dan segera
turun agar bulan Ramadan tahun ini kita tidak terjebak lagi dengan polemik shalat tarawih maupun lebaran yang dua tahun ini jadi terganjal akibat Covid-19,” tandas dr Tonang.(rie/Sri Handi Lestari).