Berita Sampang
Musim Panen Padi di Sampang, Petani 'Sambat' Mahalnya Biaya Sewa Mesin Modern, Ini Respon Pemkab
Pasalnya, keberadaan alat modern bernama mesin panen Combine tersebut sangat minim di Kota Bahari
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Musim panen padi sudah tiba, namun sejumlah petani di Kabupaten Sampang, Madura, harus menyewa alat panen ke daerah lain.
Pasalnya, keberadaan alat modern bernama mesin panen Combine tersebut sangat minim di Kota Bahari.
Padahal, penggunaan combine dinilai sangat efektif, mulai dari segi pengerjaannya yang cepat.
Kemudian pengeluaran biaya saat panen lebih sedikit dibandingkan menggunakan alat tradisional.
Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan dan Hortikultura (KPH) Disperta KP Sampang, Nurdin menyadari atas kondisi tersebut, bahkan tempo hari sekitar tujuh unit combine masuk Madura, semuanya nyewa.
Baca juga: Pemkab Sampang Bakal Salurkan Bantuan Sarung saat Lebaran, Simak Rincian Harga dan Penerimanya
"Peminjaman (sewa) biasanya ke Kabupaten Lamongan, bahkan ke Jawa Tengah," ujarnya.
Sementara, pemicu minimnya alat combine di Sampang karena harganya sulit dijangkau, per satu unit mencapai sekitar Rp. 175 juta ukuran sedang.
Sedangkan untuk merek di atas standart harganya mencapai Rp. 300 juta.
"Untuk harga yang lebih mahal keunggulannya bandel," terang Nurdin.
Atas minimnya alat tersebut, pihaknya mengajukan ke pemerintah pusat, namun masih belum mengetahui apakah di ACC ataupun tidak.
Sehingga pihaknya saat ini menunggu konfirmasi dari pemerintah pusat.
"Untuk tahun kemarin pengadaannya ada satu dari dana Pokir dan bantuan ini tidak setiap tahun ada karena memang harganya mahal," pungkasnya.