Berita Sumenep
Ketua Komisi I DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath Ajak Santri Menjaga Ideologi Bangsa
Bahwa santri itu memiliki peranan besar dalam menjaga ideologi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Ketua Komisi I DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath mengajak para santri dan juga generasi muda untuk menjaga ideologi bangsa, yakni Pancasila.
Menurutnya, bahwa santri itu memiliki peranan besar dalam menjaga ideologi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ajakan tersebut kata Legislator kepulauan Masalembu ini bukan tanpa alasan, karena mengaca kepada sejarah terbentuknya negara, ada peran salah satu santri. Dia adalah KH. Wahid Hasyim.
"Kenapa, jauh sebelum republik ini diproklamasikan oleh Bung Karno (Ir Soekarno) dan kawan-kawannya. Perlu diketahui bahwa salah satu di antara anggota sidang BPUPKI itu ada seorang santri didalamnya, yakni KH. Wahid Hasyim," kata Darul Hasyim Fath saat bincang-bincang dengan TribunMadura.com pada Selasa (29/3/2022).
Seruan ini katanya, sebelumnya sudah sering disampaikan oleh dirinya kepada para generasi muda, Mahasiswa dan santri saat menjadi narasumber Seminar Nasional yang digelar oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA).
Menurut Darul, santri memiliki peran penting dalam memajukan bangsa. Karena satu dari sekian banyaknya penyanggah berdirinya republik ini adalah kekuatan berfikir para santri yang menjadi simbol peradaban-peradaban politik negara.
"Kepada para santri dan mahasiswa, belajar yang serius di Pondok pesantren. Karena pondok memiliki berkah yang berlimpah ruah," pungkasnya.
Ia bercerita, bahwa beberapa waktu lalu mengapa Presiden Jokowi sampai jauh-jauh dari Jakarta datang ke pondok pesantren, yakni di Pondok Pesantren Annuqayah.
"Berarti ada berkah yang hendak dijemput di pondok ini," katanya.
Wakabid Kaderisasi dan Ideologi DPC PDI Perjuangan Sumenep itu menegaskan, bahwa pesantren menjadi muara dari segala ikhtiar sikap Pancasila warga negara.
Sebab, pesantren itu merupakan lembaga keagamaan yang bisa mempersatukan faksi-faksi politik anak bangsa.
"Saya ingin katakan, bila politik kerap dipahami sebagai ikhtiar memisahkan satu sama lain ke dalam golongan dan ideologi, poltik juga berfungsi mempersatukan kelompok-kelompok yang menisbatkan dirinya berbeda," katanya.
Siapa yang berhak mempersatukan faksi-faksi ini lanjutnya, yakni lembaga keagamaan itu yang memiliki otoritas sejarah dan sosial.
"Dan saya meyakini bahwa pesantren (Annuqayah sebut Darul Hasyim Fath) ini menjadi tempat yang bisa mempersatukan kepentingan politik anak bangsa ini," katanya.