Ramadan 2022
Apa itu Waktu Imsak, lalu apa Bedanya dengan Waktu Subuh saat Ramadan? Ini Kata Buya Yahya
Saat Ramadan, sering kali orang Indonesia mendengar kata Imsak. Imsak merupakan waktu yang berada tepat sebelum azan Subuh.
TRIBUNMADURA.COM - Apa itu waktu Imsak? Lalu apa bedanya dengan waktu Subuh saat berpuasa? Simak penjelasan berikut ini.
Saat Ramadan, sering kali orang Indonesia mendengar kata Imsak.
Imsak merupakan waktu yang berada tepat sebelum azan Subuh.
Lalu apa hukumnya makan dan minum saat Imsak?
Pada bulan Ramadhan tak terlepas dengan imsak, bahkan terdapat jadwal imsakiyah yang ditempel di papan pengumuman masjid, dan disebarkan ke warga sekitar, lantas arti kata imsak dalam Bahasa Arab dan apa hukum sahur setelah imsak .
Baca juga: Lewat Waktu Imsak lalu Pasutri Lupa Mandi Wajib, Bagaimana Hukumnya? Simak Penjelasan Dosen UIN
Imsak adalah bahasa Arab, dalam bahasa Indonesia, imsak artinya menahan.
Buya Yahya mengatakan, imsak adalah jarak dan pertanda sebelum masuk waktu fajar.
Dalam hal ini pengingat bagi umat Islam untuk siap-siap berhenti makan sebelum kumandang adzan subuh tiba.
"Definisi puasa menahan diri dari segala yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar, namun waktu fajar ini tidak semua orang bisa tahu, kadang terlindung pohon, gunung, atau bukit, maka dari itu imsak adalah start sebelum terbitnya fajar," terang Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Menurut hitung para ahli, dijelaskannya terbitnya fajar dari imsak berjarak sekitar 10-15 menit dan direntang waktu ini masih dibolehkan untuk makan dan minum.
Imsak bertujuan untuk memberitahu segera tibanya waktu fajar atau waktu shalat subuh.
Diriwayatkan hadis shahih, jarak makan Nabi Muhammad SAW sebelum terbit fajar kurang lebih 50 ayat maka ditafsirkan sekitar 10-15 menit.
"Saat tanda imsak berbunyi, siap-siap berhenti makan, sikat gigi, setelah itu boleh minum, artinya peringatan, sebab saat sudah adzan ketika makan tidak boleh ditelan, puasanya batal," imbuhnya.
Ia mengimbau agar imsak dipahami bukan pertanda dimulainya puasa dan dilarang makan, masih boleh makan dan minum namun sebagai peringatan segara terbit fajar atau adzan subuh.
Buya Yahya menjelaskan apabila adzan yang dimaksud adalah adzan yang menunjukkan waktu subuh tiba, maka disaat mendengar suara adzan tidak boleh makan.