Berita Pamekasan
Klarifikasi Pihak Katering Terkait Sajian di Pernikahan Keponakan Mahfud MD, Tidak ada yang Basi
Namun ketidakpuasan Sukma ini, baru mencuat beberapa hari kemudian, setelah Sukma mengungkapkan kekecewaannya yang dikirim sejumlah media massa
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Resepsi pernikahan Sri Sukmana Damayanti, keluarga Menko Polhukam, Mahfud MD, yang digelar di Gedung Prima Jaya Abadi, Pamekasan, Minggu (8/5/2022) lalu menuai persoalan. Belakangan muncul pernyataan mempelai wanita, Sukmawati yang menuding konsumsi untuk undangan yang dipesan pada catering dinilai tidak layak dan basi.
Namun ketidakpuasan Sukma ini, baru mencuat beberapa hari kemudian, setelah Sukma mengungkapkan kekecewaannya yang dikirim sejumlah media massa dan tersebar di pesan WA dengan membeberkan kronologi pemesanan kepada Dinies Café, Pamekasan, selaku penyedia jasa catering dan rasa malu dirinya terhadap undangan yang hadir di saat itu.
Sebab dalam undangan itu, selain dihadiri Mahfud MD, juga sejumlah pejabat penting lainnya. Di antaranya Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, Wakil Bupati Pamekasan, RB Fattah Jasin, Kapolres Pamekasan, Dandim 0826 Pamekasan, beberapa rektor perguruan tinggi, ulama, tokoh masyarakat dan beberapa kepala dinas di Pemkab Pamekasan, serta ratusan undangan lainnya.
Dikatakan, ia mengenal Vanis pemilik Dinies Café setahun lalu. Saat itu ia terlibat kesepakatan untuk memesan nasi kotak untuk hidangan resepsi pernikahan dirinya yang rencananya digelar awal Juli 2021. Dan harga nasi kotak, berisi, ikan, lauk adan sebotol air mineral disepakati seharga Rp 18.000 per kotak. Namun karena saat itu masih dalam suasana pandemi, pernikahan ini ditunda setahun kemudian yakni, Minggu (8/5/2022).
Baca juga: Ada 45 CJH di Pamekasan Menunda Pemberangkatan Ibadah Haji Tahun Ini, Pilih Tahun Depan Karena Ini
Kumpulan Berita Lainnya seputar Pamekasan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Menurut Sukma, adik kandung Firman Syah Ali, akhir Maret 2022, ia menghubungi pihak catering memastikan pesanannya sesuai dengan yang disekapati. Sehingga ia merasa tenang dan tidak perlu konfirmasi lagi mengenai harga dan menunya.
Namun, ketika tiba hari H, menu sajian yang diberikan dianggap tidak sesuai dengan yang telah disepakati sebelumnya. Selain tidak layak, sebagian nasi sudah basi, sehingga ia menghubungi pihak catering dan protes kenapa, menunya seperti itu. “Waktu itu saya menelepon Mbak Vanis, maksudnya minta bantuan mencarikan tambahan lauk pauk, ke warung-warung di Pamekasan atau bagaimana. Yang penting saya dibantu,” kata Sukma.
Dikatakan, pihak catering beralasan, menu di nasi kotak itu, disesuaikan dengan harganya Rp 18.000 per nasi kotak sehingga ia diminta menerima apa adanya. “Sebetulnya saya bisa terima saat itu, asal saya dibantu memantaskan menu mumpung acara masih belum dimulai. Berapapun tambahan uangnya, akan saya bayar,” kata Sukma.