Berita Pamekasan

Keponakan Mahfud MD Diduga Jadi Korban Penipuan Pengusaha Katering di Pamekasan: Saya Dizalimi

Fakta baru polemik antara Keponakan Mahfud MD, Sri Sukmana Damayanti dengan pemilik Katering Dinies Cafe Pamekasan, Madura.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Suasana saat Sukma dan Suaminya foto bersama dengan sejumlah pejabat sewaktu resepsi pernikahannya di Gedung Prima Jaya Abadi Pamekasan, Minggu (8/5/2022). 


"Yang terjadi adalah dia hanya menawarkan apakah mau nambah budget? Lalu saya izin tanya ke kakak kandung saya dulu untuk menanyakan apakah mau nambah budget lagi? Sambil saya mengirimkan foto menu yang Dinies Cafe tawarkan. Lalu kakak saya bilang; oh itu sudah bagus kok, sudah cukup, tidak apa-apa walaupun tidak nambah biaya, nanti juga kan ditambah pudding di dalam hampers," cerita Sukma.


Saat itu, lanjut Sukma, dirinya juga sudah menambah biaya untuk tambahan menu pudding di dalam hampers.


Tujuannya, agar hampers yang akan diberikan terhadap tamu undangannya memuaskan.  


"Yang jadi persoalan bukan saya meminta menunya harus mewah. Buat apa mewah-mewah wong saya ini hanya anak yatim dan Ibu saya janda pensiunan PNS kecil-kecilan. Saya hanya minta agar menunya pantas dan layak untuk dihidangkan kepada manusia bukan kepada kucing, dan sesuai dengan yang telah dia janjikan kepada saya," tegasnya.


Pengakuan Sukma, menu yang dijanjikan oleh pemilik Dinies Cafe Pamekasan yang akan dihidangkan pada acara resepsi pernikahannya adalah sesuai dengan yang disepakati pada akhir bulan Maret 2022.


"Karena Embak Vanis sebagai pemilik Dinies Cafe dan @lies_decoration tidak pernah memberikan informasi bahwa harga Rp 18 ribu adalah menu yang tidak layak tersebut," paparnya.


Kata Sukma, setelah permasalahan ini viral di berbagai media, pihak catering selalu berkelit dan seakan-akan menuduh dirinya telah mengetahui bahwa menunya tidak layak dan tidak mau menambah biaya.


"Itu sudah disinformasi, keterangan palsu, hoaks dan dapat semakin menimbulkan fitnah terhadap keluarga saya selaku pemangku hajat," sesalnya.


Sukma juga menceritakan, setalah acara pernikahannya, ia mendatangi rumah pemilik Katering Dinies Cafe Pamekasan.


Setiba di kediaman pemilik katering makanan itu, ternyata sedang bangun tidur. 


Namun ke sejumlah media, pemilik Katering Dinies Cafe tersebut mengaku datang ke lokasi pernikahan Sukma.


"Sungguh sangat zalim, dan ini sudah bukan perkara harga lagi sebenarnya, bahkan saya tidak masalah kalaupun harus menambah budget berapapun saat hari H itu yang penting menunya dipantaskan untuk dihidangkan, namun tidak ada itikad baik dari Vanis selaku pemilik Dinies Cafe dan @lies_decoration untuk membantu bahkan telepon dan chat saya tidak dibalasnya sampai sore hari," keluh Sukma.


Sukma mengaku sengaja memviralkan kasus penipuan katering ini dengan tujuan untuk menjelaskan kepada tamu undangannya bahwa ketidakpantasan hidangan menu makanan tersebut bukan kehendak dan kesengajaan dari pihak pemangku hajat. 


"Awal saya sampai di rumah pemilik Dinies Cafe, yang ada di ruang tamunya adalah saudaranya, saya tanyakan keberadaan Vanis pemilik Dinies Cafe dan @lies_decoration tersebut, sambil membawa menu makanan yang berisi telur busuk dan leher pitik. Salah seorang saudaranya ini sempat menjawab Embak Vanis tidak ada, sedang keluar. Padahal ternyata keduanya sedang berada di dalam kamar dan akhirnya keluar menemui saya," ungkap Sukma.


Tak hanya itu, Sukma juga menjelaskan, makanan yang dimaksud basi adalah sajian lauk dan pudingnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved