Berita Sampang

Kronologi Video Wanita Dikeroyok, Ditonton Banyak Warga Namun Tak ada yang Melerai

Seorang wanita berpakaian hitam mendapatkan perlakuan kekerasan, mulai dari dijambak hingga diseret oleh sejumlah wanita.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
Screenshoot video
Video penganiayaan wanita di Cafe Paris, Pantai Jodoh, Desa Bira Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura yang kini tengah viral. 

Laporan Wartawan TribunMadun.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Sebuah video viral menggegerkan warga di Sampang, Madura pada Minggu (14/8/2022).

Dalam video tersebut menunjukkan pengeroyokan terhadap seorang wanita.

Berdasarkan video yang kini tengah viral di WhatsApp (WA) tersebut seorang wanita berpakaian hitam mendapatkan perlakuan kekerasan, mulai dari dijambak hingga diseret oleh sejumlah wanita.

Parahnya, aksi keji tersebut dilakukan di muka umum, bahkan dihadapan para lelaki namun, tak ada satupun orang yang melerainya.

Baca juga: Ibu di Sampang 3 Hari Menghilang, Ternyata Ditemukan Tak Bernyawa di Sumur, ini Kondisinya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Informasi yang berhasil dihimpun TribunMadura.com, ternyata wanita yang mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan tersebut merupakan Fitriyahtun (30) warga Selangor Malaysia.

Keberadaan Fitriyahtun di Madura tengah pulang kampung ke rumah orang tuanya di Desa Bira timur Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang.

Berdasarkan pengakuan Fitriyahtun insiden yang dialaminya itu terjadi pada (11/8/2022) sekitar 19.00 WIB di Cafe Paris Pantai Jodoh, Desa Bira Timur, Kecamatan Sokobanah, Sampang.

Menurutnya, awalnya dirinya akan menghadiri reuni dengan sejumlah temannya di Cafe Paris pada 15.30 WIB.

"Tapi acara reuni ditunda setelah Mangrib karena saya ingin menjenguk nenek yang sedang sakit," ujarnya.

Kemudian, setelah tiba pada jadwal reuni, dirinya datang ke lokasi sekitar 19.30 namun,  saat hendak duduk tiba-tiba ada yang menyerang dari belakang.

Kala itu, salah satu temannya berinisial MD mencoba melerai, namun upayanya gagal karena jumlah orang yang menganiaya sebanyak empat orang.

Adapun orang yang melakukan penganiayaan masing-masing berinisial TU, SN, FD, dan IF.

"Saya dipukul, ditendang, dan diseret dan saat itu temen saya tidak mampu untu melerai," terangnya.

Sementara hingga saat ini pihaknya tidak mengetahu apa penyebab diduga para pelaku melakukan penganiayaan.

Yang jelas pihaknya tidak terima perlakuan tersebut dan sudah melaporkan ke pihak yang berwajib.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved