Berita Sumenep
Respon Rektor Uniba Madura Ihwal Demo Mahasiswa Soal Dana Beasiswa UKT/SPP
Tututan aktivis mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Barisan Pemuda Bangkit Uniba Madura ini mereformasi birokrasi
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Rektor Uniba Madura, Rachmad Hidayat angkat bicara soal demonstrasi mahasiswa terkait sejumlah tuntutan yang disampaikan pada Senin (22/8/2022).
Tututan aktivis mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Barisan
Pemuda Bangkit Uniba Madura ini diantaranya ; pertama mereformasi birokrasi dan civitas academica Kampus.
Kedua meminta transparansi atau menyalurkan dana bantuan LLDIKTI Wilayah VII tentang UKT/SPP Mahasiswa Semester Gasal Tahun 2021/2022. Nomor : 3095/LL7/KM/2021.
Keiga menuntut adanya kejelasan dan kepastian Akreditasi Kampus Universitas KH. Bahaudin Mudhary Madura.
"Uniba itu organisasinya masih baru, kami baru melengkapi sesuai arahan dari LLDIKTI dan DIKTI. Baru proses, karena Uniba ini baru tiga tahun dan tidak mungkin langsung lengkap," kata Rachmad Hidayat pada TribunMadura.com, Senin (22/8/2022).
Namun lanjutnya, meskipun kampus baru kurang lebih tiga tahun ini berdiri sudah dibilang luar biasa mulai dari Rektor, Warek, Dekan, Kepala Departemen.
"Dalam birokrasi di Uniba Madura ini memang kami menggunakan struktur yang baru, yang mempertanyakan itu juga harus update informasi," paparnya.
Soal transparansi beasiswa lanjutnya, pihaknya mengakui bahwa semua mahasiswa Uniba Madura mendapatkan dana bantuan beasiswa, baik dari yauasan maupun BUMN.
"Tapi untuk angkatan pertama itu semua dari BUMN, pertanyaannya apakah semua kemudian mahasiswanya diberi sampai lulus, bisa karena batasannya diberikan sampai semester delapan dengan IPK setiap semester 3,00 minimal," jelasnya.
Baca juga: Mahasiswa Uniba Madura Demo, Minta Transparansi Soal Bantuan Beasiswa UKT/SPP
Jika setiap mahasiswa IPK-nya dibawah 3,00 itu secara otomatis beasiswanya dicabut.
"Kami itu sudah sangat transparan, dan lihat dulu IPK-nya berapa," tegasnya.
Soal akreditasi kampus katanya, sejak Tahun 2021 Uniba Madura sudah tidak lagi di Ban PT. Tapi semua itu dibagian Lam Mandiri.
"Tolong mahasiswa ini update informasi, sebagai Rektor saya tidak bisa mempertaruhkan guri besar untuk sekedar membohongi mahasiswa saya. Dan saya menjamin pada saat mahasiswa ini lulus," terangnya