Berita Madura

Jembatan Suramadu Terasa Mengayun Usai Tersendatnya Lalu Lintas Imbas Kecelakaan, Sopir: Merinding

Peristiwa kecelakaan itu menyebabkan tersendatnya lalu lintas di jalur roda empat dari arah Surabaya menuju Bangkalan.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Kecelakaan lalu lintas melibatkan truk dan pikap terjadi di Jalan Raya Jembatan Suramadu KM 5 atau di bentang tengah memicu tersendatnya arus kendaraan dari arah Surabaya menuju Bangkalan, Rabu (7/9/2022) sekitar pukul 20.30WIB 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Sebuah truk bak kayu menyeruduk pikap ketika melintas di bentang tengah Jembatan Suramadu, Rabu (7/9/2022) sekitar pukul 20.30 WIB.

Peristiwa kecelakaan itu menyebabkan tersendatnya lalu lintas di jalur roda empat dari arah Surabaya menuju Bangkalan.

Seorang pengendara roda empat, Abd Karim (49), warga Kecamatan Kota Bangkalan mengungkapkan, perjalanan Surabaya-Kota Bangkalan biasanya ditempuh hanya dalam waktu 30 menit.

Namun laju  mobilnya mulai tersendat ketika dirinya melewati jembatan fly over atau mendekati Kantor Samsat di Kedung Cowek Surabaya pada pukul 21.30 WIB.

Baca juga: Kembalikan Kejayaan Maritim, 2 Jam Terkumpul 3 Ton Sampah saat Bersihkan Pesisir Pelabuhan Kamal

Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Bangkalan di GoogleNews TribunMadura.com

“Setelah melewati bentang tengah, barulah kendaraan melaju dengan lancar. Sebelum masuk jembatan hingga melewati bentang tengah, butuh waktu 1,5 jam. Usai menyeruduk pikap, posisi truk melintang hingga semua kendaraan melaju lambat,” ungkap bapak dengan tiga anak itu kepada Surya, Kamis (8/9/2022) dini hari.

Lambatnya laju kendaraan di atas jembatan sepanjang 5,4 KM yang membelah Selat Madura itu tentu saja mempengaruhi faktor redaman jembatan dan Dynamic Amplification Factor (DAF).

Bahkan, seorang pengendara roda empat, Abd Karim (49), warga Kecamatan Kota Bangkalan merasakan terjadi gerakan seperti mengayun ketika terjebak kemacetan di atas Jembatan Suramadu.

“Bulu kuduk merinding. Jembatan terasa a onjan (mengayun), seperti bergoyang. Apalagi saat itu banyak kendaraan besar seperti truk sarat muatan pasir dan bus berjalan lambat sekali. Menumpuk di atas bentang tengah Jembatan Suramadu saat proses evakuasi,” pungkasnya.

 

Sekedar diketahui, Jembatan Nasional Suramadu senilai Rp 4,5 triliun yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura itu terdiri dari tiga bagian. Yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).

 

Pada pertengahan Desember 2021, Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) melakukan uji beban dengan metode statis-dinamis di Jembatan Suramadu pada Senin (20/12/2021) mulai pukul 23.00 WIB hingga Selasa (21/12/2022) pukul 01.00 WIB. Selama 2 jam itu, Jembatan Suramadu ditutup dari lalu lalang kendaraan.

Uji beban metode statis dilakukan dengan cara kendaraan berat yang berhenti di tengah-tengah jembatan atau jalan tol. Hal itu untuk menguji seberapa statisnya girder dari konstruksi layang dan untuk mengetahui seberapa besar lendutan di tengah jembatan.

Sedangkan uji beban metode dinamis dilakukan dengan cara kendaraan berat dijalankan pada jalan tol atau jembatan dengan kecepatan lambat. Tujuannya untuk mengetahui faktor redaman jembatan dan Dynamic Amplification Factor, yakni perbandingan antara amplitudo akibat beban dinamis dengan amplitudo akibat beban statis yang akan menunjukkan karakteristik dari sebuah jembatan.

Sementara Kanit Lakalantas Polres Bangkalan, Iptu Sys Eko Purnomo mengungkapkan, dua kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Jembatan Suramadu KM 5 itu adalah pikap bernopol M 8932 GC dan truk bernopol M G 8598 UG.

 

“Truk melaju dari arah selatan dan sesampai di lokasi kejadian menabrak bagian belakang pikap yang berhenti karena mengalami patah as roda bagian belakang sisi kanan,” ungkap Sys Eko kepada Surya.

 

Pengemudi pikap yakni Sunardi (61), warga Jalan Ki Lemah Duwur VIII/8C, Kecamatan Kota Bangkalan. Sedangkan pengemudi truk yakni, Bunawi (46), warga Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep.

 

“Tidak ada korban meninggal. Pengemudi truk menderita luka ringan, luka lecet kaki dan tangan,” pungkasnya. (edo/ahmad faisol)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved