Berita Madura
Tiga Terduga Teroris di Sumenep Diamankan Densus 88, ada yang Berprofesi Kepala Sekolah SD
AR, S dan NH pernah terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pelatihan dan penguatan struktur Jamaah Islamiyah secara klandestin di berbagai daerah
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dikabarkan menangkap tiga terduga terorisme pada Jumat (28/10/2022) di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura.
Ketiganya itu yakni AR (52), asal Desa Bangkal, Kecamatan Kota Sumenep, NH (44) warga Kelurahan Pabian, Kecamatan Kota Sumenep dan S asal warga salah satu Pulau dan berdomisili di Desa Pangarangan, Kecamatan Kota Sumenep.
Dari tiga orang terduga itu, informasi yang diterima TribunMadura.com salah satunya Kepala SD Negeri yang berinisial AR dan menjabat Kasek SDN Manding Timur II, Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep.
Baca juga: Pasca Oknum Guru SD Jadi Terduga Teroris, Polisi Perhatikan Perkembangan Murid SDN di Sampang
Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Madura dan Berita Sumenep di GoogleNews TribunMadura.com
Sementara itu, AR terduga teroris diamankan Densus 88 tepatnya di Desa Kebunan, Kecamatan Kota Sumenep.
Sedangkan dua orang inisial NH dan S ditangkap bersama - sama di wilayah Kecamatan Kota Sumenep ke timur.
Sumber itu mengatakan, bahwa AR, S dan NH pernah terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pelatihan dan penguatan struktur Jamaah Islamiyah secara klandestin di berbagai daerah.
Saat ini ketiga tersangka diamankan tim Densus 88 untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam.
Dikonfimasi Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas belum bisa memberi keterangan terhadap 3 warga Sumenep yang ditangkap Densus 88 tersebut melaluipesan WhatsAppnya.
Seperti diketahui sebelumnya, bahwa Densus 88 sedang melakukan penyisiran di berbagai daerah di Jawa Timur, terutama di pulau Madura.
Beberapa minggu lalu, Densus 88 menangkap salah satu guru SD di Kabupaten Sampang yang diduga terlibat jaringan teroris.