Berita Madura

Pengusaha Batik Tulis Canteng Koneng Bersyukur Tak Sampai Gulung Tikar Saat Pandemi Covid-19

Untungnya, usaha batik tulis canteng koneng yang berlokasi di Desa Pangarangan, Kecamatan Kota Sumenep ini tak sampai gulung tikar.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
Suasana usaha batik tulis Canteng Kuning Sumenep Madura milik Didik Hariyanto di Desa Pangarangan, Kecamatan Kota Sumenep. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Pengusaha Batik Tulis Canteng Koneng Sumenep Madura akui juga merasakan dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda Kota Keris.

Bahkan, akibat dari pandemi Covid-19 saat itu pengunjung dan pembeli turun drastis hingga 90 persen lebih dari sebelumnya.

Untungnya, usaha batik tulis canteng koneng yang berlokasi di Desa Pangarangan, Kecamatan Kota Sumenep ini tak sampai gulung tikar.

Pemilik Batik Tulis Canteng Koneng, Didik Hariyanto saat ditemui TribunMadura.com menuturkan dimasa pandemi Covid-19 yang mulai landai ini jumlah permintaan berangsur naik.

"Saat itu bukan hanya terdampak, tapi terdampak sekali. Saat itu dimana para konsumen tidak bisa bertemu langsung, karena rata-rata saking takutnya dengan pandemi Covid-19 mereka (konsumen) membatalkan kunjungan ke rumah produksi canteng koneng," kata Didik Hariyanto, Selasa (1/11/2022).

Didik sapaan akrap Didik Hariyanto bercerita, sebelum pandemi melanda konsumen biasanya datang langsung memesan, baik dari Surabaya, Jakarta hingga luar negeri, seperti Malaysia, Korea dan sebagainya.

"Konsumen kita biasanya datang ke rumah produksi untuk melihat langsung bagaimana batik pesanannya dikerjakan dan disket. Sehingga mereka mempunyai kepuasan tersendiri. Berbeda suasananya saat pandemi Coid-19 itu datang dan tidak lagi memesan dan menikmatinya dengan langsung," tuturnya.

"Saat itu omset kita turunnya drastis, turun omset itu sampai 90 persen lebih," katanya.

Didik kini merasa bersyukur, usaha batik tulis canteng koneng yang dirintis sejak Tahun 2012 kini sudah mulai merangkak pulihkan ekonomi bangkir dari pandemi.

Baca juga: Cerita Pemilik Warung Soto Khas Sumenep, Rasakan Dampak Pandemi Covid-19 dan Kini Mulai Bangkit

Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Madura dan Berita Sumenep hanya di GoogleNews TribunMadura.com

"Alhamdulillah, setelah pandemi ini sudah mulai luar biasa pemesanan. Pemesanan mulai banyak dan saat ini pemerintah Sumenep sendiri menyiapkan pasar lokal untuk kita memenuhi kebutuhan para ASN. Bahkan kita yang bekerja sudah kewalahan, kalah sudah. Banyak pesanan dari konsumen," tuturnya.

"Bahkan dalam satu bulannya omset kita sekarang ini mencapai ratusan juta," jelasnya.

Ditanya bagaimana menjaga dan merawatnya hingga tetap bertahan, pihaknya mengaku tidak berhenti untuk terus berinovasi, terus berkreasi.

"Menjaganya kita terus menciptakan ide cemerlang dan kita terus meningkatkan kualitas produksi, juga desain. Selain itu menjaga komunikasi dengan para konsumen. Itu saja," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved