Berita Pamekasan

Sejumlah Wilayah di Pamekasan Berstatus KLB Penyakit Campak, Dinkes Temukan 110 Warga Positif

Sejumlah wilayah di Kabupaten Pamekasan, Madura mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Kuswanto
TAMPAK SEPI: Suasana sepinya RSUD SMART Pamekasan, Madura setelah banyak wilayah berstatus mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak, Jumat (22/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Sejumlah wilayah di Kabupaten Pamekasan, Madura mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, sebanyak 193 warga tempat dinyatakan suspek campak.

Dari 193 orang ini, sebanyak 110 kasus di antaranya terkonfirmasi positif berdasarkan hasil uji di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya sejak 4 Agustus 2025.

Plt Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan, Avira Sulistyowati menjelaskan, sejumlah wilayah di Pamekasan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) campak, di antaranya Desa Pamoroh, Jarin, Dasok, Larangan Badung, Gladak Anyar, Bugih, Pangbatok, Jambringin, Panaguan, Batukalangan, Gro’om, dan Kramat.

Kata dia, mayoritas kasus campak dialami oleh anak usia dini.

Berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, dari 193 kasus suspek campak, usia terbanyak dialami oleh kelompok umur 0-5 tahun sebanyak 150 kasus.

Berdasarkan jenis kelamin banyak dialami oleh jenis kelamin Perempuan sebanyak 104 kasus.

Penuturan dia, pelaporan setiap kasus suspek campak yang terjadi di Pamekasan dilakukan maksimal 1 x 24 jam.

Kemudian dilanjutkan investigasi dalam waktu 2 x 24 jam.

“Kasus suspek juga langsung diperiksa di laboratorium dan dicatat secara individual,” kata Avira, Jumat (22/8/2025).

Avira memastikan sampai saat ini, tidak ada kasus meninggal akibat campak.

Namun pihaknya terus melakukan langkah pencegahan dan penanganan, mulai dari peningkatan surveilans aktif di rumah sakit, pelibatan masyarakat dalam pencarian kasus, hingga memastikan pemberian vitamin A kepada pasien.

Selain itu, Dinkes Pamekasan juga melaksanakan imunisasi massal MR melalui program Outbreak Response Immunization (ORI) di daerah KLB, mengambil sampel serum darah untuk pemeriksaan laboratorium, serta melakukan pemantauan terhadap kasus dan kontak erat.

“Upaya edukasi juga terus dilakukan melalui media komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) agar masyarakat semakin sadar pentingnya imunisasi campak rubella,” pungkasnya.

 
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved