Berita Madura
Kisah Pengusaha Tas Tradisional di Sampang, Jatuh Bangun Hingga Bangkit Meski Diterpa Pandemi
Pria berusia (52) tersebut kini memiliki usaha tas tradisional dari bahan daur ulang berupa kulit jok mobil hingga mampu meraup keuntungan yang manis
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
Sebab, jumlah produksi tas yang dihasilkan merosot drastis dan jelas mengakibatkan minimnya penghasilan yang didapat.
Kata Slamet Tricahyo Widodo saat tinggi-tingginya kasus pandemi covid-19, pemesanan tas dari para pelanggannya mulai dari toko mas dan warga hampir tidak ada.
"Penurunan omset akibat pandemi Covid-19 lebih dari 50 persen dan tentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," tuturnya.
Akan tetapi, nasibnya masih tertolong saat pemerintah daerah memerlukan kemampuannya dalam bidang menjahit untuk pembuatan masker.
Menurutnya meski keuntungan dari pembuatan masker jauh lebih sedikit dibandingkan dengan memproduksi tas yang bisanya ia buat, hal itu mampu meringankan beban perekomian saat pandemi.
“Tapi Alhamdulilah kondisi saat ini kembali pulih dan produksi tas berangsur membaik setelah beberapa pelanggan saya kembali memesan,” ucapnya.
Slamet Tricahyo Widodo berharap semoga kasus pandemi Covid-19 tidak kembali meledak mengingat dirinya sangat khawatir nasib usahanya kembali terulang.
"Semoga saja pandemi Covid-19 terus mereda," pungkasnya.