Arti Chibul, Jajanan yang Banyak Digemari Anak-anak, Waspada Kasus Keracunan karena Konsumsi Chibul
Kemenkes melaporkan kasus anak yang diduga keracunan makanan berasap dengan nitrogen cair itu bertambah satu kasus pada Kamis (12/1/2023).
TRIBUNMADURA.COM - Belakangan ini ramai diperbincangkan soal chibul.
Rupanya chibul merupakan singkatan dari chiki ngebul.
Jajanan chiki ngebul atau yang sering disingkat chibul kembali memakan korban.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus anak yang diduga keracunan makanan berasap dengan nitrogen cair itu bertambah satu kasus pada Kamis (12/1/2023).
Laporan tersebut diterima pemerintah pusat dari wilayah Jawa Timur.
"Hari ini ada laporan dari Jawa Timur, kemungkinan anak yang mengalami kejadian atau keracunan chiki ngebul," kata Direktur Penyehatan Lingkungan (PL) Kemenkes, Anas Maruf dalam konferensi pers secara daring, Kamis (12/1/2023)
Laporan diterima pasca Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.07/III.5/67/2023 perihal Pelaporan Kasus Kedaruratan Medis dalam Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan.
Baca juga: Didobrak Tak Kunjung Keluar, Ibu dan Anak Meninggal, Polisi Temukan Gelas dan Botol Racun Tikus
Terhadap kasus itu saat ini tengah dilakukan investigasi dan penyelidikan epidemiologi.
"Kasus baru di Jawa Timur juga terjadi pada anak-anak. Sampai saat ini kami selalu melakukan pemantauan secara ketat baik dari RS maupun Puskesmas untuk melapor jika ada kasus baru," ucap Anas.
Lebih lanjut, Anas menuturkan, berdasarkan laporan yang diterima Kemenkes, kasus keracunan chiki ngebul baru ditemukan pada tahun 2022.
Kemenkes sebelumnya tidak menemukan kasus keracunan serupa yang tengah viral itu dalam deretan kasus keracunan pangan.
Untuk diketahui, laporan pertama kali diterima pada Juli 2022 lalu.
Saat itu, terjadi 1 kasus pada anak di desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo.
Baca juga: Serangan Burung Pipit Bikin Petani di Sampang Kewalahan, Petani Menjaga Sawah Sampai Kelimpungan
Kemudian pada tanggal 19 November 2022, UPTD Puskesmas Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya melaporkan telah terjadi KLB keracunan pangan dengan jumlah kasus 23 orang.