Berita Madura

Angka Kemiskinan Sumenep Menurun di Era Kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi

Tahun 2022 persentase penduduk miskin di Kabupaten Sumenep sebesar 18,76 persen atau menurun 1,75 persen poin pada Maret 2021.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
Bupati Sumenep Achmad Fauzi menjelaskan angka kemiskinan di Sumenep 

Dan untuk Garis Kemiskinan (Rp.):

Tahun 2019: 357.473
Tahun 2020: 382.491
Tahun 2021: 400.960
Tahun 2022: 427.882

Data tersebut secara resmi dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep dengan nomor 13/12/3529/th.III 16 Desember 2022 dan diterima TribunMadura.com dari Kepala BPS Sumenep Ribut Hadi Candra pada Selasa (24/1/2023).

Bupati Sumenep Achmad Fauzi menegaskan bahwa selama ini berbagai upaya dilakukan pemerintah kabupaten (pemkab) setempat guna menekan angka kemiskinan.

"Meskipun sudah ada penurunan, tetapi menekan angka kemiskinan menjadi target prioritas kami di 2023," tutur Bupati Achmad Fauzi saat dikonfirmasi, Selasa (24/1/2023).

Achmad Fauzi menegaskan, bahwa untuk mendukung pencapaian target prioritas penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep, pihaknya telah menyiapkan kebijakan dan program-program strategis berkelanjutan.

Menurut Ahmad Fauzi, program strategis pertama dengan memperhatikan aspek peningkatan kualitas kesehatan dengan mengupayakan kesetaraan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan publik.

Setiap warga akan memiliki hak yang sama dan setara dalam mendorong capaian cakupan kesehatan semesta 'Universal Health Coverage' (UHC).

Program UHC menurutnya merupakan bagian integral dari upaya membebaskan  masyarakat dari problem kesehatan seperti stunting (kekerdilan) yang selama ini menjadi salah satu pemicu bertambahnya angka kemiskinan.

Selain itu lanjutnya,  peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkorelasi dengan perbaikan indeks pembangunan manusia (IPM) akan terus ditingkatkan. Salah satunya dengan cara menyalurkan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa seperti dilakukan Dinas Sosial (Dinsos).

"Hal strategis lainnya adalah membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dengan cara menyelenggarakan bursa kerja (job fair) yang sudah dilakukan sejak Tahun 2022 kemaren. Ini untuk mengurangi pengangguran terbuka sehingga pertumbuhan ekonomi akan semakin baik juga," tuturnya.

Berikutnya kata Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep ini, program menciptakan wirausaha secara massal dan salah satunya dengan program wirausaha santri.

"Upaya penting lainnya adalah memastikan bantuan sosial (bansos) tepat sasaran. Karena masih banyak warga tidak mampu belum tersentuh bantuan akibat kurangnya sinkronisasi data dan perlu dilakukan perbaikan," katanya.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved