Berita Probolinggo
Asyik Lihat Anak Kejar Layangan Putus Tak Terasa Berdiri di Tengah Rel, Berakhir Tragis
Saksi mata yang juga warga Desa Pesisir, Agung Pramono mengatakan kejadian bermula ketika korban tengah melihat bocah mengejar layangan putus
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, PROBOLINGGO - Seorang pekerja ekspedisi, Ikrar Ardiles (42) warga Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo tewas tertabrak KA Sri Tanjung Jogja-Banyuwangi.
Kecelakaan nahas itu terjadi di rel kereta api masuk Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Selasa (21/2/2023) sekira pukul 15.45 WIB.
Saksi mata yang juga warga Desa Pesisir, Agung Pramono mengatakan kejadian bermula ketika korban tengah melihat bocah mengejar layangan putus.
Fokus menyaksikan para bocah memburu layangan, korban tak menyadari telah berdiri sangat dekat dengan rel kereta api.
Sebagai gambaran, korban berdiri di sisi selatan rel. Sedangkan, para bocah berebut layangan di jalan desa utara rel.
Baca juga: Terungkap Motif Pria Curi Celana Dalam di Probolinggo, Ngakunya Kesal sama Wanita
"Berbarengan, muncul kereta api dari arah barat ke timur," katanya.
Melihat korban berdiri dekat rel, masinis sontak membunyikan klakson kereta api.
Namun tanda peringatan lewat klakson itu tak digubris oleh korban.
Korban tetap berdiri di posisi berbahaya.
Tampaknya, korban terlalu fokus melihat anak-anak mengejar layangan.
"Dia tak beranjak menjauhi rel meski masinis membunyikan klakson. Walhasil kecelakaan tak terhindarkan," ungkapnya.
Korban terhantam bodi kanan kereta api.
Tubuh korban terpental kesamping sekira 3 meter.
"Korban terluka parah di kepala dan tangan kiri. Korban meninggal seketika di lokasi kejadian," tambahnya.
Danton Polsuska Daop 9 Jember, Kapten Muhammad Halil menyebut korban tertabrak KA Sri Tanjung Jogja-Banyuwangi.
"Korban tak mengetahui jika ada KA Sri Tanjung melintas dari arah barat karena fokus melihat anak-anak mengejar layangan putus. Berdiri amat dekat dengan rel, korban pun tersambar kereta api dan meninggal di lokasi kejadian," sebutnya.
Sementara berdasarkan keterangan rekan kerja korban yang tak ingin disebut namanya, menjelaskan kecelakaan berawal saat dirinya menghubungi korban untuk mengantarkan solar.
Pasalnya, bahan bakar truk ekspedisi yang disopiri rekan korban menipis.
Rekan korban lantas menepikan truk di pinggir Jalan Pantura, Desa Pesisir.
Mendapat telepon, korban bergegas mengantar solar mengendarai Pikap Mitsubishi L300 merah Nopol N 9692 YF untuk rekannya.
Sekira 5 meter di sisi kiri truk itu menepi merupakan rel kereta api lokasi kejadian kecelakaan.
"Saya tak tahu jika korban berjalan mendekat ke rel kereta api melihat anak-anak mengejar layangan putus. Sebab, saya tengah sibuk mengisi solar ke truk. Saya baru tahu korban tertabrak kereta usai mendengar teriakan warga," pungkasnya.
Pasca kecelakaan, polisi bersama warga bahu-membahu mengevakuasi jenazah korban. Jasad korban dievakuasi ke kamar mayat RSUD Dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo menggunakan ambulans.
Dulu Usir dan Aniaya Ibunya, Kini Sang Anak Justru Menangis, Sikap Sang Ibu Layak Dipuji |
![]() |
---|
Suaminya Nikah Lagi, Istri Sekdes Tak Terima dan Lapor ke Polisi, Hampir Semua Warga Jadi Saksi Akad |
![]() |
---|
Asyik Digoyang Pimpinan LSM, Bu Guru di Probolinggo Syok Digerebek Suami, Kabur Terbirit-birit |
![]() |
---|
Sering Minta Paksa PKL di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, Preman Kena Batunya, Babak Belur |
![]() |
---|
Sepi Job, Bapak 3 Anak Jadi Bulan-bulanan Warga di Probolinggo seusai Curi Uang Rp80 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.