Berita Luar Negeri

Protes Meluas di Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Sampai Kesulitan Terbang ke Italia

Pemerintah Israel sedang mencari maskapai penerbangan lain untuk melakukan penerbangan untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyah

Editor: Aqwamit Torik
AFP
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu 

TRIBUNMADURA.COM, TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kini kesulitan terbang ke Roma Italia.

Dilaporkan, Pemerintah Israel sedang mencari maskapai penerbangan lain untuk melakukan penerbangan.

Hal ini menyusul maskapai penerbangan nasional Israel, El Al tidak dapat menemukan pilot atau pramugari untuk staf kunjungan kenegaraan ke Italia pada pekan ini.

Kejadian ini juga menyusul gelombang protes yang meluas di Israel.

Dikutip dari laman Russia Today, Senin (6/3/2023), Menteri Perhubungan Miri Regev bermaksud untuk membuka penawaran ke maskapai lain seperti Arkia dan Israir, setelah El Al melewatkan tenggat waktu pada hari Minggu pukul 14.00 waktu setempat, untuk mengkonfirmasi penerbangan pada Kamis mendatang.

Baca juga: Benda Kuno Berupa Toilet Pribadi Ditemukan Arkeolog Israel, Simak Fakta Unik Soal Bilik Toilet Kuno

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com


"Maskapai nasional negara itu tidak dapat menemukan pilot atau anggota awak kabin untuk menjadi sukarelawan dalam misi di tengah protes besar-besaran atas usulan reformasi peradilan koalisi yang berkuasa," kata Jerusalem Post, salah satu media Israel.

El Al pun menyalahkan masalah kepegawaian karena kekurangan pilot yang memenuhi syarat untuk menerbangkan Boeing 777, pesawat yang diminta oleh Netanyahu di antara alasan lainnya.

Laporan media menunjukkan bahwa karyawan maskapai penerbangan tidak mau menjadi sukarelawan karena menentang rencana perbaikan kehakiman yang direncanakan pemerintahan Netanyahu.

Netanyahu dijadwalkan terbang pada Kamis mendatang ke Roma.

Di sana dia akan bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dan kembali ke Israel pada Sabtu mendatang.

Meloni secara cepat memberi selamat kepada Netanyahu saat memenangkan suara mayoritas dalam pemilihan Israel pada November lalu.

Netanyahu kembali berkuasa sebagai PM Israel setelah absen selama 18 bulan.

Ia dilaporkan berencana untuk menindaklanjuti perjalanannya ke Italia dengan rencana kunjungan ke Jerman pada pekan depan.

Mayoritas pilot, kecuali tiga dari 40 pilot cadangan di skuadron tempur ke-69 Angkatan Udara Israel telah mengumumkan pada hari Minggu kemarin bahwa mereka tidak akan menghadiri sesi pelatihan yang dijadwalkan pada hari Rabu.

Ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap usulan reformasi peradilan.

Baca juga: Chelsea Ingin Pulangkan Andalan Jose Mourinho, Tammy Abraham dari AS Roma, Nasib Mount Terungkap

Baca juga: Berita Madura Terpopuler 7 Maret 2023 Bocah Viral Rawat 3 Adik dan Ibu hingga Gerebek Bandar Narkoba

Protes terhadap rencana tersebut telah berlarut-larut sepanjang tahun.

Netanyahu mengatakan pada hari Minggu kemarin bahwa penyelenggara demonstrasi adalah 'kelompok berbahaya' yang hanya ingin 'membakar rumah dan menciptakan kekacauan di negara ini'.

"El Al, yang bergantung pada pinjaman dan jaminan pembiayaan dari pemerintah Israel, dapat menghadapi tindakan hukuman atas kegagalannya dalam perjalanan staf Netanyahu," kata Regev

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved