Berita Madura

DLH Sampang Selidiki Pemicu Lautan Sampah Terjadi di Area Perbatasan Sampang-Pamekasan: Perlu Waktu

Sejak beberapa bulan ini, tepatnya lima bulan lalu terdapat lautan sampah di area perbatasan Sampang - Pamekasan, Minggu (12/3/2023).

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
Kondisi tumpukan sampah di area perbatasan Sampang - Pamekasan, Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DLH-PERKIM) Kabupaten Sampang, Madura selidiki pengelolaan sampah di Kecamatan Camplong tidak efektif.

Sebab, sejak beberapa bulan ini, tepatnya lima bulan lalu terdapat lautan sampah di area perbatasan Sampang - Pamekasan, Minggu (12/3/2023).

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Persampahan Aulia Arif mengatakan bahwa, di kawasan perbatasan, tepatnya Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Sampang sudah terdapat pengelola Sampang, yakni TPS3R.

TPS3R setempat dibangun melalui bantuan langsung dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutananf (KLHK) dan pengelolaan sempat berjalan.

Baca juga: Terungkap, Lautan Sampah di Perbatasan Sampang-Pamekasan Bentuk Protes Dari Petugas TPS3R

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Akan tetapi, lamban laun pengelola TPS3R tidak berjalan efektif, sehingga sampah di area perbatasan Sampang - Pamekasan menumpuk.

"Saya sendiri juga tidak faham kenapa menejemen yang sempat berlangsung baik tiba-tiba menghilang," ujarnya.

Menurutnya, jika lautan sampah di area perbatasan di sebabkan oleh SDM TPS3R sendiri dirasa kurang tepat karen pengoperasian dan pengelolaan tidak akan berjalan sejak awal. 

Dengan begitu, pihaknya akan melakukan pendekatan secara kelembagaan untuk mengetahui sumber persoalannya.

"Kami akan menelusuri dan perlu waktu untuk menjalankannya," terangnya.

Sementara, sebelumnya hasil penelusuran TribunMadura.com, lautan sampah di area perbatasan merupakan bentuk protes dari petugas TPS3R.

Salah satu petugas TPS3R setempat, Buradi menyampaikan jika awalnya pihaknya mengajukan penambahan petugas karena merasa kualahan atas keberadaan sampah yang semakin banyak.

Akan tetapi, pengajuan SDM tersebut tak digubris oleh pemerintah daerah, tepatnya DLH-PERKIM tanpa tahu alasannya.

"Begitupun kami mengajukan honor meski penghitungannya untuk dua anggota saja, sehingga nantinya akan dibagi ke anggota lainnya," katanya.

"Kami ingin petugas juga memiliki nasib yang sama dengan TPS3R lainnya yang ada di Sampang tapi tidak ada respon," tambahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved