Berita Surabaya

Perang Sarung Antar Pemuda Kembali Warnai Surabaya Jelang Ramadhan

Sampai di sana orang yang dibonceng ZZA mengeluarkan sarung yang sudah dililit lalu dipukulkan ke arah APS.  ZZA pun kaget langsung menancap gas

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Tony Hermawan
Anak-anak terlibat tawuran didamaikan di balai RW Tambaksari. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Tawuran antarpemuda merupakan fenomena yang tak kunjung tuntas di Surabaya. Bahkan ketika mendekati Bulan Ramadhan, tren perang sarung mulai kembali ramai. 

Pada Minggu (19/2) malam, misalnya. Malam belum terlalu larut, sekira pukul 21.00 tiba-tiba ada insiden tawuran di kawasan Jagiran, Kecamatan Tambaksari. 

Kronologi kejadian semula ZZA (15) warga asal Jedong mengendarai sepeda motor Beat Nopol L 4144 AG membeli es batu. Sesampainya di tengah jalan ia dihadang diminta  mengantar ke arah Jagiran. 

Sampai di sana orang yang dibonceng ZZA mengeluarkan sarung yang sudah dililit lalu dipukulkan ke arah APS.  ZZA pun kaget langsung menancap gas lalu ditendang GF.

Aksi ini kemudian ramai. Sepeda motor milik ZZA dirusak 30 orang pemuda kampung Jagiran. Untung, motor ZZA tidak dibakar. Polisi pun kemudian datang ke lokasi.

Baca juga: Perang Sarung di Surabaya, Akui Iseng Berujung Bikin Warga Resah, Berakhir Polisi Turun Tangan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Kompol Ari Bayuaji selaku Kapolsek Tambaksari mengatakan, terungkap tawuran ini dipicu aksi konten gagah-gagahan di media sosial lalu berujung aksi saling tantang. M Rasya R (15) contohnya berangkat dari Menganti Gresik  bersama RY dan EN ke kawasan Tambaksari untuk perang sarung di Taman Teratai.

Catatan Polsek tawuran di lingkungan Pacar Keling sudah dua kali terjadi. Rata-rata anak di bawah usia 18 tahun. "Pemicunya janjian terpancing emosi setelah membuat konten petentang-petentang di sosial media," katanya.

Untuk menyelesaikan masalah ini semua  orang tua dari anak-anak yang terlibat tawuran dipanggil ke Polsek Tambaksari. Kemudian Senin (20/3) siang, semua anak-anak di didamaikan di balai RW setempat. 

"Mereka kami suruh buat ikrar atau janji di depan para orang tuanya untuk tidak mengulangi perbuatannya," kata Ari.

Orang tua selanjutnya diminta aktif menjaga anak-anaknya. Apabila anak-anak yang sudah diamankan ini kembali terlibat tawuran penanganannya akan diserahkan ke Pemkot Surabaya.

Sementara itu, Eny Kurniawati selaku Lurah Pacar Keling mengatakan, pihaknya akan segera mengajak anak muda terlibat acara kepemudaan. Misalnya menjaring untuk mengikuti siinau bareng dan ngaji bareng.

"Bentuk ikhtiar anak usia remaja ini kami ajak aktif berkegiatan di lingkungan kampung supaya terhindar dari aktivitas negatif," pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved