Berita Malang

Prostitusi Berkedok Warung Kopi di Malang, Pengakuan Muncikari: ada Dua Anak yang Bekerja

Wanita bernama Muslimah menjalani bisnis esek-esek dengan mempekerjakan para wanita di bawah umur sebagai pekerja seks komersial (PSK).

Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Lu’lu’ul Isnainiyah
Muslimah (paling kanan) muncikari yang jajakan gadis di bawah umur berkedok warung kopi 

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Operasi Pekat Semeru 2023 di Polres Malang berhasil mengungkap 281 kasus dengan total tersangka 289 orang. 

Di antara 289 tersangka, satu tersangka saja yang hanya berjenis kelamin perempuan.

Dia adalah Muslimah (52), warga Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Ia adalah tersangka kasus prostitusi

Diketahui Muslimah menjalani bisnis esek-esek dengan mempekerjakan para wanita di bawah umur sebagai pekerja seks komersial (PSK).

Baca juga: Prostitusi di Sampang Beroperasi Selama Ramadan Digerebek, Dua Mucikari Diciduk Polisi

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Ketika dilakukan pers rilis Operasi Pekat oleh Polres Malang, Kamis (30/3/2023), Muslimah mengaku diamankan oleh Satreskrim Polres Malang, pada Senin (27/3/2023) malam.

Polisi menggerebek warung kopi milik Muslimah yang lokasinya tak jauh dari rumahnya.

Warung ini baru dibuka olehnya sejak lima bulan yang lalu.

Rupanya warung kopi hanya digunakan sebagai modus.

Ternyata ia juga menyediakan wanita penghibur untuk pria hidung belang. 

Mirisnya, wanita yang dipekerjakan berusia 15 tahun dan 16 tahun.

Mereka berasal dari Kecamatan Dampit dan Gondanglegi.

"Ada dua anak yang bekerja di warung kopi saya," ujar Muslimah. 

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved