Berita Situbondo

Jerih Payah Sewindu Merantau Jadi TKW di Malaysia Malah Diduga Diembat Saudara, Tak ada Itikad Baik

Hasil jerih payahnya selama delapan tahun di negeri Jiran, ternyata tanah pekaragan yang diberlinya seharga Rp 25 juta itu tidak ada.

|
Penulis: Izi Hartono | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Izi Hartono
Mantan TKW di Situbondo polisikan saudaranya, diduga jadi korban penipuan penjualan tanah 

TRIBUNMADURA.COM, SITUBONDO - Merantau menjadi Tenaga Kerja Inodonesi (TKI)  di Malaysia ingin merubah nasib, namun lain halnya yang dialami Farida, warga Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran ini.

Hasil jerih payahnya selama delapan tahun di negeri Jiran, ternyata tanah pekaragan yang diberlinya seharga Rp 25 juta itu tidak ada.

Akibatnya, wanita berusia 50 tahun melaporkan saudaanya beinisial S (70)  ke Mapolres Situbondo.

Saat ditemui di rumanya,  Farida mengaku kaget sepulang menjadi TKI, tanah yang dibelinya dari uang jerih payahnya bekerja TKI telah ditempati bangunan rumah anaknya Sumina.

Baca juga: Modus Perbaiki Mobil Rusak, Pria ini Malah Kabur setelah Ditransfer Uang, Berakhir Jadi Buron

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

"Tidak kaget gimana, tanah itu sudah saya beli. Ini kuwitansi pembelian tanah itu," ujar Farida.

Ia menjelaskan, dirinya mau membeli tanah pekarangan itu, setelah mendapat.kabar dari saudaranya yang Mohammah Jatim kalau tanah Sumina akan dijual. 


"Uang itu saya tranfer ke rekening.saudara saya yang benama Miswati," katanya.


Dikatakan, dirinya bersama Sumina semoat dimedia di kantor desa terkiat persoalan pembelian tanah itu.

"Waktu itu Sumina berjanji akan menganti uang itu, akan tetapi mediasi kedua malah tidak datang. Karena tidak ada ikkat baik, makanya saya laporkan Sumina itu ke polisi," jelasnya.

Untuk itu, sambugnya, dirinya berharap agar laporan ke Polres Situbondo ditindak lanjuti dan diproses.

"Saya ini orang miskin pak, tolong pak polisi proses laporan saya biar uang saya bisa kembali," pintanya.

Kasat Reskrim AKP Dhedi Ardi Putra membenarkan adanya laporan warga itu.

"Nanti masih saya tanyakan  ke penyidik sejuah mana prosesnya," kata Dedhi.

Kasus penipuan lainnya

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved