Idul Fitri 2023

Jemaah Aboge di Probolinggo Baru Rayakan Idul Fitri pada 23 April 2023, Ternyata ini Perhitungannya

Jamaah Aboge (Alif Rabo Wage) yang bermukim di Dusun Krajan, Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 H

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Danendra Kusuma
Jamaah Aboge di Dusun Krajan, Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, tengah melaksanakan Salat Ied, Minggu (23/4/2023). 

TRIBUNMADURA.COM, PROBOLINGGO - Jamaah Aboge (Alif Rabo Wage) yang bermukim di Dusun Krajan, Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Minggu (23/4/2023).

Pantauan di lokasi, mereka tampak berduyun-duyun menuju ke Musala Al-Barokah setempat untuk menunaikan Salat Ied, pada pukul 06.00 WIB.

Gema takbir mengiringi langkah kaki mereka.

Usai melaksanakan ibadah Salat Ied, para jamaah saling berjabat tangan sembari meminta maaf.

Baca juga: Jamaah Islam Aboge Baru Menjalankan Puasa Hari Ini Jumat 24 Maret 2023, Berpedoman Kitab Mujarobat

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Selanjutnya, mereka tumpengan alias makan bersama.

Tokoh Agama Jamaah Aboge di Desa/Kecamatan Leces, Kyai Buri Bariyah mengatakan rumus yang digunakan dalam menghitung Lebaran atau 1 Syawal, yakni Syawal Siji Loro (Waljiro).

Selain itu juga berpedoman pada Kitab Mujarobat.

"Berdasar perhitungan Waljiro, Idul Fitri jatuh pada hari ini, Minggu wage. Artinya, selisih satu hari dari penetapan pemerintah," katanya.

Dia menjelaskan, jamaah Aboge tidak ada perbedaan dalam ibadah maupun bacaan dengan umat muslim pada umumnya.

Baca juga: Apesnya Zlatan Ibrahimovic di Liga Champions, Fakta Menyakitkan Meski AC Milan Juara Liga Champions

Baca juga: Milan Skriniar Terancam Batal Pindah ke PSG, Imbas Andalan Inter Milan Naik Meja Operasi

"Yang berbeda hanya perhitungan tanggal saja," jelasnya.

Sementara, seorang jamaah Aboge, Solikhin menyebut kendati berbeda hari dalam merayakan Idul Fitri, jamaah Aboge tetap hidup rukun dengan masyarakat sekitar.

"Kami tetap rukun dengan warga sekitar. Kami selalu menjalin silaturahmi," pungkasnya. 

Perlu diketahui, ada sekitar ribuan jamaah Aboge yang tersebar di tujuh desa di empat kecamatan di Kabupaten Probolinggo

Antara lain, Kecamatan Leces, Kecamatan Bantaran, Kecamatan Tegalsiwalan, dan Kecamatan Dringu. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved