Berita Surabaya
Nestapa Security di Surabaya Sudah Dapat Cuti Telat, Gadaikan Motor untuk Mudik Malah Ditipu Orang
Dhani nekat menggadaikan sepeda motor karena memang kondisi ekonominya tengah cupet. Ia baru kerja 3 bulan kerja
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - H plus tiga Idul Fitri Ahmad Dhani baru mendapat cuti Lebaran. Pria yang sehari-hari kerja sebagai satpam apartemen ini punya rencana di hari liburnya selama dua hari digunakan untuk pergi ke Kediri ketemu orang tua dan istri.
Biaya mudik rencananya menggunakan uang dari hasil menggadaikan sepeda motor.
Dhani nekat menggadaikan sepeda motor karena memang kondisi ekonominya tengah cupet. Ia baru kerja 3 bulan kerja.
Uang tunjangan Hari Raya yang tak seberapa sudah habis untuk bayar kos dan menutupi kebutuhan lain.
Buka-buka Facebook Dhani menemukan grup pegadaian online. Tekadnya makin bulat, di situlah ia menawarkan motor miliknya Yamaha Mio AG 4399 AT. Tak lama ada akun bernama Dewi Arumi mengomentari kalau berminat dengan barang yang diposting Dhani.
Keduanya kemudian melanjutkan percakapan via messenger. Ada kesepakatan motor itu digadaikan dengan harga Rp 1.3juta dengan biaya tebus Rp.1,5 juta. Selasa (25/4) siang, mereka memutuskan bertemu di warung kopi kawasan Keputran.
Saat ketemu Dhani cukup kaget. Ternyata pemilik akun Dewi Arumi ialah seorang laki-laki. Cirinya-cirinya usia 30an tahun rambut, model belah samping, dan mengaku bernama Arino Tio.
Baca juga: Ayah Mencuri Barang Mewah Anak Sendiri, Dihajar Pakai Batu Cobek saat Kepergok Mengendap-endap
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Dhani saat itu tak terlalu memperdulikan hal tersebut. Pikirannya saat itu yang penting sepeda motor cair jadi uang agar bisa segera mudik ke Kediri. Setelah selesai basa-basi, Dhani diajak pergi Tio ke Pandegiling Gang I untuk mengambil uang biaya gadai.
"Katanya, itu rumah mertuanya. Aku antarlah ke sana," ujar Dhani.
Sesampai di depan gang, Tio bilang ingin ke rumah mertua sambil menunjukkan motor Dhani. Ternyata itu modus supaya setir motor Dhani bisa dikuasai Tio. Setelah itu beres, Tio menuntut motor ke dalam gang-gang kecil.
Dhani saat itu membuntuti dari belakang. Tio jalan seakan sedikit berlari. Sedangkan Dhani berjalan santai.
Sampai di belokan gang Dhani terkejut. Tio sudah tidak terlihat. Entah lari kemana Tio, pas dicek gang di kawasan situ memang banyak gang-gang kecil.
Baca juga: Nafsu Bejat Guru Ngaji ke Santri, Doktrin Malu Hingga Sengsara, 4 Korban Tak Berkutik: Warga Resah
"Aku tanya orang situ gak ada yang kenal. Terus aku tunggu di depan gapura Pandegiling Gang 1 sampai 1 jam orang itu gak kembali," ujarnya.
Dhani sampai sekarang belum melaporkan kejadian yang baru saja dialami ke polisi. Hanya saja, dia sempat menceritakan pengalaman tak mengenakan ini di grup warga Surabaya.
Ternyata banyak yang menimpali komentar modus kejahatan seperti ini bukan pertama kali terjadi.
*Keponakan Ingin Motor, Paman Ditikam saat Baru Mudik Lebaran
Baru 1 jam sampai di kampung halaman, Keponakan bunuh paman saat mudik Lebaran.
Padahal paman bernama Wahyono yang menjadi korban baru saja mudik dari Jakarta ke Desa Pakembaran, Slawi, Tegal, Jawa Tengah.
Namun, baru sekitar 1 jam tiba di kampung halaman, nasib tragis menimpa korban.
Korban berusia 32 tahun dihabisi Aprilio Rosi (23) hanya karena tidak dibelikan sepeda motor oleh orang tuanya.
Nahas bagi korban, gara-gara dipicu hal sepele Wahyono ditikam oleh keponakannya hingga tewas.
Korban yang bermaksud melerai pertengkaran itu justru menjadi sasaran amukan pelaku.
Korban ditikam pelaku sebanyak tiga kali menggunakan senjata tajam hingga akhirnya tewas.
Pelaku diamankan polisi Kasatreskrim AKP Vonny Farizky mengatakan, usai kejadian pelaku langsung diamankan Satreskrim Polres Tegal.
"Kebetulan waktu itu ada anggota kepolisian yang sedang berada di sana, hingga dilakukan penahanan," kata dia.
Saat ini, polisi masih menyelidiki terkait motif dalam kasus tersebut.
"Otopsi sudah dilakukan dengan hasil korban meninggal dengan cara ditusuk menggunakan senjata tajam sebanyak 3 kali di sebelah dada," ungkap dia.
Awal mula kejadian
Ayah pelaku, Rosichin mengungkapkan, awalnya anaknya meminta untuk dibelikan motor.
Namun, karena tidak memiliki uang permintaannya tidak dikabulkan hingga anaknya mengamuk dan mengancam membunuhnya.
Baca juga: Kades Asyik Selingkuh Digrebek Warga, Langsung Mengundurkan Diri dari Jabatannya
"Anak saya memang sarafnya sempat kena. Penjualan rumah Rp 40 juta diminta dia untuk beli motor".
"Padahal pembayaran baru setengah dan sudah dibelikan material bangunan.
Namun, anak saya tidak mau tahu dan ngamuk-ngamuk," kata dia.
Dia pun ketakutan karena diancam akan dibunuh sehingga berlari dan bersembunyi di luar rumah.
Dalam waktu yang bersamaan, datanglah korban yang baru pulang mudik dari Jakarta.
"Berusaha ingin melerai, malah menjadi sasaran," ujar dia.
Dia menyebut, bahwa korban atau adiknya ditusuk anaknya menggunakan pisau yang ada di dapur rumah.
"Korban memang baru saja 1 jam pulang ke rumah," pungkasnya.
Modus Ajak ke Sekolah, Pria Surabaya Nodai Siswi SD di Ladang Tebu, Perhiasan Korban Juga Dirampas |
![]() |
---|
Alasan Wanita di Surabaya Nekat Palak Pengemudi Mobil: Untuk Setor ke Kantor |
![]() |
---|
Alasan Trans Jatim Madura Disukai, Load Factor Capai 120 Persen, Warga: Pakai AC dan Rp 5 Ribu |
![]() |
---|
Tampang Pelaku Begal Payudara yang Sasar Wanita Jogging di Jalan Ahmad Yani Surabaya |
![]() |
---|
Viral Ponsel Emak-enmak Jatuh di SPBU Surabaya, Terekam CCTV Diambil Pria Misterius, Tak Kembali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.