Berita Surabaya

Sungai Kembang Kuning Perlu Pengerukan dan Penguatan Tanggul

Saat kejadian, ia bersama istri sedang berada di rumah. Seperti hari biasanya, ia melayani pembeli minuman di rombong yang berada di teras rumah.

Editor: Ficca Ayu
TribunMadura.com/Bobby Koloway
Dwi Prasetyo menunjukkan motornya yang sempat tertimpa robohan tanggul. 

Padahal, aliran sungai ini menjadi penunjang untuk mengantisipasi genangan di tempat ini. Apalagi, saluran lain yang menyambungkan saluran di tempat ini ke saluran lain semakin sempit.

"Baru kali ini air sungai masuk ke rumah saya. Saya sampai harus ngepel sampai pukul 10 malam. Sekarang kalau hujannya deras, juga agak kawatir," katanya.

Beruntung, tak lama setelah kejadian yang berlangsung Jumat siang tersebut, petugas segera datang untuk melakukan penanganan. Sejumlah satgas menutup dinding dengan sandbag.

Aliran dipercepat dengan menutup sejumlah pintu air yang menuju irigasi ini. Air di kawasan ini berhasil dibendung.

Namun, pintu air yang tertutup ternyata membuat saluran air di kawasan lain tak bisa mengalir sehingga tak mampu menampung debit air yang datang. Di antaranya terlihat di kawasan Jalan Mayjen Sungkono, sekitar 3 km dari kawasan Kembang Kuning.

Akibatnya, kendaraan hingga beberapa perkantoran terendam. Situasi ini kemudian viral di media sosial.

Atas peristiwa ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan permohonan maaf. "Mohon maaf kepada warga Surabaya atas banjir yang menggenangi kawasan Mayjend Sungkono," katanya.

Baca juga: Tragedi Subuh saat Cara Sang Ayah Habisi Nyawa Putri Semata Wayang, Sempat Browsing di Internet

Menurut Wali Kota, ia dihadapkan pada dua pilihan. Yakni, memilih air menggenangi kawasan di Jalan Mayjend Sungkono atau dibiarkan menerjang pemukiman warga di Kembang Kuning

"Tadi kami harus mengambil keputusan dengan cepat di antara opsi-opsi yang tidak mudah. Karena itu, saya mohon maaf harus mengambil keputusan mengalirkan air ke jalanan daripada ke rumah warga," katanya.

Menurut Wali Kota Eri, jebolnya pelapis tanggul sungai sekitar 20 meter karena curah hujan yang tinggi. "Pemkot Surabaya langsung bergerak cepat mengerahkan 40 personil satgas dinas terkait untuk melakukan penanganan darurat di lokasi,"' katanya.

"Nah, ketika perbaikan itu dilakukan, sejumlah aliran pintu air ditutup. Kalau tidak ditutup, tembok tanggul yang jebol bisa semakin meluas dan malah membuat permukiman warga terimbas lebih parah," katanya.

Ia mengakui, karena pintu air ditutup, aliran air menuju ke arah Mayjen Sungkono dan mengakibatkan banjir. "Ini pilihan yang harus diambil karena untuk meminimalisasi terjadinya banjir yang meninggi di daerah Kembang Kuning dan sekitarnya yang menjadi permukiman warga," katanya.

Ia memastikan, tahun ini Pemkot Surabaya terus melanjutkan penataan infrastruktur saluran air agar lama dan luas genangan semakin susut. "Kita lebih teliti membangun saluran air agar tidak asal-asalan, agar tidak “ditata di sini, tapi berakibat banjir di sana”," katanya.

"Sekali lagi, saya mohon maaf atas pilihan-pilihan sulit yang harus kami ambil imbas jebolnya pelapis tanggul di kawasan Kembang Kuning hari ini," tandasnya.

Baca Berita Madura lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved