Nasib Kepala Sekolah Usai Tak Mau Bayar Paket COD Hingga Tak Gubris Omongan Kurir, Bikin Video

Pada video itu sang kepala sekolah tampak tak menggubris apa yang sudah diperingatkan oleh kurir. Bahkan kurir menyebutkan resiko jika membuka paket

Editor: Aqwamit Torik
Tangkapan layar
Seorang kepala sekolah viral usai aksinya yang tak mau bayar paket COD ke kurir 

TRIBUNMADURA.COM - Seorang wanita yang diduga Kepala Sekolah di Manado menjadi sorotan usai membuka paket COD hingga diperingati kurir.

Video yang direkam oleh sang kurir itu akhirnya viral di media sosial.

Pada video itu sang kepala sekolah tampak tak menggubris apa yang sudah diperingatkan oleh kurir.

Bahkan kurir menyebutkan resiko jika membuka paket tersebut sebelum dibayar.

Baca juga: Kenakan Sarung, Pria COD Sabu di Pinggir Jalan Kota Bangkalan, Dicokok Polisi Berpakaian Preman

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Dilansir TribunWow.com dalam video tersebut terlihat seorang wanita berbaju coklat sedang membuka sebuah paket. 

Setelah ditelusuri rupanya paket tersebut belum dibayar oleh oknum Kepala Sekolah tersebut. 

Pasalnya oknum Kepala Sekolah itu memilih sistem pembayaran Cash on Delivery (COD) atau bayar di tempat. 

Hal tersebut diketahui dari unggahan Instagram @terang_media pada Sabtu (6/5/2023). 

Di dalam video tersebut, sang kurir protes karena paket tersebut dibuka oleh oknum Kepala Sekolah itu. 

"Mestinya ibu kalau memang apa mustinya ibu langsung bayar," kata kurir tersebut. 

Meski telah diperingati sang kurir, Kepala Sekolah tersebut tetap nekat membuka paket.

Menurut oknum Kepala Sekolah tersebut ia harus memastikan paketnya terlebih dahulu. 

"Kita biasa ambil barang ini kita buka dulu, kalau enggak sesuai gak mau bayar," kata oknum Kepala Sekolah tersebut sambil membuka paket. 

Oknum Kepala Sekolah ogah bayar paket COD pada Sabtu (6/5/2023).

"Kita buka dulu, kalau barang enggak sesuai gimana orang mau suka," sambungnya.

Baca juga: Istirahat Seusai Pesta Narkoba, Warga Bondowoso Tak Berkutik Digerebek Polisi, Barang Bukti Sabu

Baca juga: Wanita Ahli Ibadah Akan Masuk Neraka Jika Lakukan Satu Hal Meski Tak Sengaja, Buya Yahya: MasyaAllah

Baca juga: Mengenal Arti Kata Closer dalam Bahasa Gaul, Istilah Populer dari TikTok, Terjemahan Bahasa Inggris

Baca juga: AC Milan Segera Umumkan Perpanjangan Kontrak Rafael Leao, Otomatis Bikin Klub Lain Gigit Jari

Mendengar celotehan Kepala Sekolah tersebut sang kurir langsung menimpalinya. 

Menurut sang kurir, sikap wanita tersebut tidak mencerminkan jabatannya. 

"Kalau ibu enggak bayar, kita yang bayar, ibu kepala sekolah kok gini," ujar kurir

"Ini enggak ada urusannya dengan kepala sekolah," sahut Kepala Sekolah tersebut. 

Lantas setelah videonya viral, oknum Kepala Sekolah tersebut langsung meminta maaf. 

Ia mengaku sudah membayar paket tersebut. 

"Permohonan maaf dari saya tentang COD yang saya tolak dan saat ini saya akan klarifikasi bahwa cod itu sudah saya tanggulangi, mohon agar supaya dimengerti terima kasih," ucap kepala sekolah tersebut,. 

Kasus yang dilatarbelakangi COD di sebuah marketplace juga kerap terjadi di beberapa daerah, salah satunya adalah di Malang, Jawa Timur.

Antarkan paket kiriman Cash On Delivery (COD), seorang kurir jasa ekspedisi di Kota Malang justru dianiaya penerima paket.

Dari informasi yang didapat, kejadian itu terjadi pada Minggu (26/3/2023) lalu.

Korban penganiayaan, Andika (22) mengatakan, ketika itu ia mengantarkan paket berisi alas kaki dengan tujuan sebuah rumah di Jalan Arif Margono Gang I Kecamatan Klojen.

"Saya antarkan paket tersebut sesuai dengan alamatnya. Karena penerima paket sedang tidak ada, maka saya letakkan di rumahnya lalu saya tinggal. Akan tetapi hingga siang, saya tak mendapat kabar apapun terkait pembayaran paket COD tersebut," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (29/3/2023).

Lalu pada sore hari, ia pun kembali mendatangi rumah penerima paket untuk menagih pembayaran.

"Sesampainya di sana, saya bertemu dengan penerima paket. Namun, dia tidak mau membayar, karena merasa tidak cocok dengan barang yang diterima," tambahnya.

Dirinya pun mengungkapkan, bahwa tanggung jawab kurir untuk menagih pembayaran, dan tidak bertanggung jawab dengan isi maupun kualitas paket.

"Saya pun tetap menagih, tetapi penerima paket tidak mau membayar. Akhirnya, dia malah memanggil suaminya,"

"Tak lama kemudian, suaminya datang dan langsung memukul serta menendang bagian kaki saya. Saya pun berteriak meminta tolong, tetapi tetangga sekitar tidak berani menolong," ungkapnya.

Tak mendapatkan pembayaran paket COD sekitar Rp 200 ribu, Andika justru pulang dengan keadaan kaki memar setelah dianiaya. Ia pun memutuskan untuk melakukan visum ke rumah sakit dan langsung membuat laporan ke Polresta Malang Kota.

"Hasil visum saya ada memar di bagian paha, tetapi saat ini kondisinya sudah membaik. Meski begitu, saya tetap melapor ke polisi dan meminta diusut supaya kejadian ini tidak terulang lagi. Sejak jadi kurir, baru pertama kali ini saya mengalami kejadian seperti ini," jelasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga menerangkan, bahwa pihaknya telah menerima laporan laporan dari korban.

Dan saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Pihak korban telah membuat laporan dan sudah kami terima. Kami masih lakukan penyelidikan atas kejsdian ini. Dan kami juga menyarankan kepada korban, untuk dapat datang kembali ke Polresta Malang Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved