Berita Madura
Bocil di Madura Jadi Calon Kepala Desa, Dapat Nomor Urut 2 Bersanding dengan Pesaing, Videonya Viral
Diduga bocil itu menjadi calon Kepala Desa di Desa Tlangoh, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
l. Tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan,
m. Syarat lain yang diatur dalam Peraturan Daerah.
Kisah unik perihal Pilkades di Bangkalan juga terjadi di Desa Kebun, Kecamatan Kamal, Bangkalan, Rabu (10/5/2023).
Masyarakat tampak antusias, riang, dan tidak dihantui perasaan was-was untuk datang menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS).
Riuh kegembiran ribuan warga Desa Kebun di TPS mendadak terhenti ketika Nur Hasanah tiba-tiba berada di pintu masuk lokasi pemungutan suara. Langkah Nur tampak sedikit ribet karena ia datang dengan berpakaian pengantin. Bahkan seorang perempuan paruh baya menuntunnya memasuki arena TPS.
“Luar biasa, inilah demokrasi, mempelai perempuan tetap nyoblos. Saya merinding,” ungkap seorang panitia melalui pengeras suara disambut tepuk tangan warga lainnya.
Tidak hanya masyarakat setempat, kehadiran Nur Hasanah berpakaian mempelai perempuan juga memantik decak kagum dari seorang mahasiswa S2 Psikologi Unair Surabaya, Oktavian Ismail Johansyah. Bahkan kedua calon kepala desa turun panggung untuk foto bersama pengantin Nur Hasanah.
“Kehadiran seorang pengantin perempuan itu seolah menjadi oase yang meneduhkan, di tengah stigma buruk dan mencekamnya pelaksanaan Pilkades Serentak Tahap II di Bangkalan. Pengantin perempuan itu tetap datang meski langkahnya agak ribet karena pakaian manten,” ungkap Oktavian kepada Tribun Madura.
Ia menjelaskan, potret berdemokrasi seperti itulah yang sebenarnya diharapkan masyarakat pada umumnya.
Masyarakat terlibat langsung, rakyat bebas menentukan pilihannya terkait kepemimpinan desa tanpa dihantui perasaan takut atau malas untuk datang ke TPS .
“Kebetulan kita sedang menggelar pilkades serentak, meski di sisi lain ada serangkaian peristiwa mencekam hingga memunculkan stigma buruk,” ungkap pemuda kelahiran Desa Bilaporah, Kecamatan Socah itu kepada Tribun Madura.
Seperti diketahui, serangkaian aksi protes melalui aksi unjuk rasa mewarnai tahapan-tahapan pelaksanaan pilkades di 149 desa di Kabupaten Bangkalan. Bahkan, tragedi pembacokan hingga menewaskan dua warga dan satu warga lainnya menderita luka berat terjadi di dekat kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Jalan Halim Perdana Kusuma, Rabu (5/4/2023).
Berkaca dari peristiwa itu, Polres Bangkalan mempertebal pengamanan menjelang pelaksanaan pemungutan suara dengan menerjunkan sejumlah 4.027 personil gabungan TNI/Polri hingga Brimob Polda Jatim.
Atas pertimbangan tingkat kerawanan, Pemkab Bangkalan juga menunda pelaksanaan pemungutan suara di dua desa; Desa Bator Kecamatan Klampis dan Desa Tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah. Sehingga total jumlah desa peserta Pilkades Tahap II 2023 berkurang menjadi 147 desa.
“Meskipun banyak fenomena mengerikan yang terjadi sebelumnya, kehadiran seorang pengantin perempuan tadi membuktikan bahwa masyarakat sangat menikmati proses berdemokrasi dengan riang gembira. Mereka menggunakan hak pilihnya, rela meluangkan waktu bahkan acara penting seperti resepsi pernikahan,” pungkas Oktavian yang juga alumnus Fakultas Psikologi Untag ’45 Surabaya itu.
Gubernur Khofifah Bangun Sembilan Dermaga di Madura, Formad: Bentuk Komitmen Kuat Bangun Pulau Garam |
![]() |
---|
Transportasi Murah Meriah Trans Jatim Surabaya-Madura, Bayar Rp 5 Ribu Bisa Nikmati Fasilitas Nyaman |
![]() |
---|
Sudah Ada TransJatim, Warga Madura Ternyata Masih Suka Naik Bus Rute Jauh |
![]() |
---|
Kronologi Meninggalnya Warga Madura di Gurun Pasir saat Ingin Naik Haji Secara Ilegal |
![]() |
---|
Kunjungi Kangean, Kementerian Kelautan dan Perikanan Survei Budidaya Lobster Milik PT Balad Grup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.