Berita Madura

Pesan Mahfud MD Jelang Pemilu, Cari Pemimpin Bukan Cari Musuh Tak Perlu Bertengkar

Mahfud mengakui, di kalangan masyarakat terdapat perbedaan penilaian calon pemimpin yang akan dipilih.

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Muchsin Rasjid
Menko Polhukam, Mahfud MD, saat orasi kebangsaan dalam acara Halal Bihalal Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra), di Gedung Utama Gedung Utama P4TM, Pamekasan, Sabtu (27/5/2023). 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD, mengingatkan jika Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah dekat. Ia minta masyarakat menggunakan pemilu dengan sebaik-baiknya, karena ajang pesta rakyat ini untuk mencari pemimpin dan wakil-wakil rakyat.

“Pemilu ini untuk mencari pemimpin yang bagus. Tidak perlu bermusuhan yang satu dengan yang lain. Kalau ada rakyat yang mendukung si A, dipersilakan untuk mendukung. Begitu juga bila ada rakyat yang mendukung si B, silakan. Tidak perlu bertengkar, karena sama-sama mencari pemimpin,” ujar Mahfud MD, saat sambutan acara Halal Bihalal Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra), di Gedung Utama Gedung Utama Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM), Pamekasan, Sabtu (27/5/2023).

Mahfud mengakui, di kalangan masyarakat terdapat perbedaan penilaian calon pemimpin yang akan dipilih. Menurut si A, pilihannya adalah pemimpin yang bagus. Namun menurut si B, pilihannyalah pemimpin yang bagus. Begitu juga dengan si A, yang menilai pemimpin pilihan dirinya yang palin bagus. Karena itu, biarlah rakyat yang memilih.

Sehingga kata Mahfud, nanti siapapun pemimpin yang terpilih dan menang, maka harus diterima dengan lapang dada karena sebagai bentuk konsekuensi dari kehidupan berkonstitusi. Siapapun yang menang, mari dukung. Karena dalam pemilu mencari pemimpin, bukan mencari musuh.

Dijelaskan, dalam bernegara dan berkonstitusi, bilamana si A nanti yang terpilih sebagai presiden, maka semua warga baik yang memilih atau yang tidak memilih si A, harus tunduk pada pada si A, termasuk keputusan politiknya harus diikuti. “Jangan sampai nanti terdapat masyarakat yang tidak tunduk terhadap pemimpin yang sudah dipilih dengan cara-cara yang benar. Bila tidak, maka akan ditangkap karena dituduh makar, melawan pemerintahan yang sah. Makanya, jagalah negara ini,” ungkap Mahfud.

Baca juga: Menko Polhukam Mahfud MD Ungkap Proses Pasar Kolpajung, Bermula dari Curhat Bupati Pamekasan

Bila ada yang tidak setuju dengan pemimpin yang terpilih boleh protes. Dengan catatan harus memenuhi dua syarat. Pertama, ketika terjadi protes, jangan sampai menyebabkan runtuhnya pemerintah dan negara. Kedua, jangan sampai protes yang dilakukan itu menyengsarakan masyarakat.

Menurut Mahfud, pandangan ahli sunnah wal jamaah (Aswaja) tentang hidup bernegara, membolehkan masuk partai politik (parpol) dari mana saja. Bila ingin masuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), termasuk masuk melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) dan juga partai yang lain semuanya boleh dan silakan. “Yang penting tetap menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia,” papar Mahfud.

Lalu Mahfud mencontohkan, seperti warga Madura saat bertemu di Jakarta juga begitu, walau partainya beda, seperti dirinya ketika bertemu dengan Achsanul Qosasi, karena sama-sama dari Madura, namun tugasnya beda dan tujuannya sama, ingin memperjuangkan bagaimana Indonesia selamat. Lalu kemudian bagaimana melangkah, apa yang bisa diberikan ke Madura.

“Yang paling berat bagi kita, terutama saya yang mengemban tugas di pemerintahan. Berat menyangkut penegakan hukum, karena hukum banyak mafianya. Anggaran negara dirampok, kemudian dicari alasan pembenar

kalau tidak ketahuan selamat. Tetapi kalau yang ketahuan, yang mengetahui nanti disikat lebih dulu. Tapi kalau tidak bisa disikat, ya disuap.  Itu yang banyak  yang terjadi, sehingga ini yang harus kita hadapi sekarang," tegas Mahfud.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved