Pemuda Pembunuh IRT Ditangkap

Brondong Bunuh Ibu Rumah Tangga di Bangkalan, Sempat Tahlilan Hingga Hari Kedua Kematian Korban

Pelaku SS (25), brondong yang masih bertetangga masih menyempatkan diri bertahlilan pada malam pertama dan kedua.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Pelaku pembunuhan, SS (25), warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya tengah menjalani pemeriksaan di ruang Pidum Satreskrim Polres Bangkalan atas perkara pembunuhan terhadap ibu rumah tangga berinisial HH (39), Rabu (31/5/2023) malam. 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Kematian ibu rumah tangga berinisial HH (39), warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya memasuki malam tahlilan ketiga, Rabu (31/5/2023).  

Pelaku SS (25), brondong yang masih bertetangga masih menyempatkan diri bertahlilan pada malam pertama dan kedua.

Hal itu diungkapkan SS di hadapan penyidik Satreskrim Polres Bangkalan Rabu malam.

“Keluarga (korban) tahu saya datang tahlilan,” ungkap SS menjawab pertanyaan penyidik.

Baca juga: BREAKING NEWS Pemuda Pembunuh Ibu Rumah Tangga di Bangkalan Ditangkap, Sempat Lakukan Hal ini

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Bahkan, brondong bertubuh ringkih itu juga mengaku turut hadir di tengah kerumunan warga saat tubuh korban ditemukan tewas di kebun depan rumahnya.

Ia juga sempat menanyakan kepada warga terkait kronologis kematian korban.

Seperti diketahui, keheningan pagi buta di Dusun Pradang, Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya terusik dengan penemuan tubuh ibu rumah tangga berinisial HH (39), di kebun tidak jauh dari rumahnya, Senin (29/5/2023) sekitar pukul 04.30 WIB. 

Tubuh HH ditemukan ibunda, Hanifah (70) dan anak perempuan berinisial AF (16) dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka di bagian leher dan perut.

Sebelumnya, Hanifah seusai Shalat Subuh bersama AF sempat mencari korban di dalam rumah namun tidak ditemukan.

Pelaku SS akhirnya dibekuk personil Satreskrim Polres Bangkalan pimpinan Kanit Pidum Aiptu Sukarno LP saat berada di rumahnya.

Sebilah pisau dapur untuk menghabisi nyawa korban disita sebagai barang bukti.

Pelaku ditangkap

Satreskrim Polres Bangkalan menangkap pemuda berinisial SS (25), warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, Rabu (31//5/2023) sore.

Brondong berbadan kurus itu ditangkap atas perkara pembunuhan terhadap ibu rumah tangga berinisial HH (39).

SS ternyata masih bertetangga dengan korban.

Ia dijemput sejumlah personil Satreskrim Polres Bangkalan pimpinan Kanit Pidum Aiptu Sukarno LP saat berada di rumahnya.

Penangkapan terhadap SS itu bertepatan dengan hari ketiga kematian perempuan dengan tiga orang anak itu.

Baca juga: Dua Bocah Cilik Putus Sekolah Curi Motor Demi Game Online, Belum Rasakan Hasil Sudah Tertangkap

Baca juga: AS Roma Vs Sevilla di Final Liga Europa, Prediksi Susunan Tim Jose Mourinho dan Sevilla

Baca juga: Dugaan Pemotongan BLT DD Tahun 2022, L-KPK Mawil Sumenep Laporkan Kades Saobi ke Kejaksaan

HH dibunuh dengan cara sadis pada Senin (29/5/2023) sekitar pukul 01.00 WIB, lehernya nyaris putus dan perutnya menderita luka robek.

Mayatnya ditemukan di sebuah kebun depan rumahnya.

Di hadapan penyidik, pelaku SS mengaku sempat berhubungan badan dengan korban di langgar atau mushola rumah korban.

Tubuh korban HH ditemukan ibunya, Hanifa dan anaknya berinisial AF (16) pada pukul 04.30 WIB

Hingga malam ini, pelaku SS masih mendalami penyidikan di ruang Pidum Satreskrim Polres Bangkalan.

Sebilah pisau dapur disita polisi sebagai barang bukti kasus pembunuhan tersebut.

Ayah di Gresik Bunuh Anak Sendiri

Kasus pembunuhan sebelumnya juga terjadi di Gresik, Jawa Timur.

Pelakunya adalah Muhammad Qo'dad Af'alul Kirom alias Afan (29). Dia membunuh anaknya sendiri, AK alias Z (9)  . 

Polisi mengungkap bahwa tersangka melakukan sejumlah persiapan sebelum melakukan aksi kejamnya. 

AK alias Z (9) meninggal dunia usai ditusuk pisau oleh ayahnya sendiri saat berada di dalam kamar di rumah kontrakannya di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Gresik, Sabtu (29/4/2023) pagi.

Usai azan subuh berkumandang, tersangka Afan menghabisi nyawa putrinya dengan 24 tusukan.

Beberapa di antara tusukan itu tembus sampai ke jantung.

Saat kejadian, sang ibu berinisial D tidak ada di rumah.

Beberapa hari sebelum kejadian, istri tersangka pergi meninggalkan rumah tanpa pamit. Setelah bertengkar hebat dengan tersangka.

Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra mengatakan, indikasi pembunuhan berencana tidak hanya dari cara tersangka Afan mencari cara membunuh anak di internet (browsing) melalui handphone, namun juga pisau dapur yang sudah disiapkan.

"Pisau dapur sudah diasah oleh tersangka untuk membunuh anaknya sendiri," ujarnya, Rabu (3/5/2023).

Pihaknya juga menemukan selembar kertas di lokasi kejadian.

Ada gambar dan tulisan tangan menggunakan pensil bertuliskan selamat tinggal Airin dan selamat datang pelangi.

Kertas tersebut ditemukan di dalam kamar Z.

Saat ini polisi telah mengirim surat pemanggilan kepada ibu korban berinisial D.

"Sudah kami kirim surat pemanggilan," kata dia.

Tersangka Afan mengaku tak menyesal telah menghabisi nyawa putri kandungnya.

Tidak ada raut penyesalan di wajah pria yang sehari-harinya bekerja di tempat konveksi itu.

Bahkan dia memiliki keyakinan bahwa anaknya yang masih kecil itu akan masuk surga.

Kini tersangka harus menjalani hukuman atas perbuatannya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved