Berita Madura

Cerita Kontes Sapi Sonok, Tradisi Petani Madura Tetap Eksis di Pamekasan, Beda dengan Karapan Sapi

Kontes Sapi Sonok ini, berbeda dengan lomba kerapan sapi yang menonjolkan adu kecepatan untuk sapi jantan.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ficca Ayu
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Kontes Sapi Sonok di Pamekasan Madura. Kontes Sapi Sonok ini adalah kontes kecantikan untuk sepasang sapi Madura betina. 

Rajae juga mengutaran budaya Kontes Sapi Sonok ini sudah ada sejak 50 tahun yang lalu.

Tradisi Sapi Sonok semula tidak seterkenal ajang karapan sapi.

Namun, berkat terus dilestarikan, Kontes Kecantikan untuk sepasang sapi ini dikenal hingga ke luar negeri.

"Para bule atau orang luar negeri jika sudah mendengar akan digelar Kontes Sapi Sonok pasti datang ke Pamekasan, apalagi saat ajang karapan sapi itu mereka banyak yang kesini," ujarnya.

Baca juga: Pengantin di Madura Diseruduk Sapi saat Foto di Pelaminan, Pesta Langsung Ambyar

Lebih lanjut, Rajae mengungkapkan, jika keberadaan Kontes Sapi Sonok memiliki cerita sejarah yang panjang.

Yakni, bermula dari kebiasaan para petani di Kabupaten Pamekasan dalam merawat sapi ternak mereka.

Setiap sore, lanjut Rajae sapi-sapi betina ini biasanya dimandikan.

Usai dimandikan, selanjutnya diikat pada tonggak kayu dan kemudian dijejerkan dengan rapi.

Selain itu, sapi-sapi betina ini juga diberi ramuan jamu khas Pamekasan.

"Selain dari segi fisik, sepasang sapi betina ini juga akan dinilai dari penampilan aksesoris yang digunakan dan keserasian saat berjalan," ungkapnya.

“Dari penilaian tersebut akan muncul pasangan sapi yang terbaik. Sepasang sapi sonok yang keluar sebagai juara.

Nah kalau sudah juara, biasanya harganya akan mahal hingga puluhan bahkan ratusan juta," tandasnya.

Baca Berita Madura lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved