Berita Lumajang

Terungkap Modus Oknum Kades dan Perangkat Desa di Lumajang Perdayai Warga Penerima Program PTSL

Setiap pengurusan, warga yang dipengaruhi kedua tersangka wajib menyetorkan biaya pengurusan akta tanah sebesar Rp 2.250.000.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ficca Ayu
TribunMadura.com/Erwin Wicaksono
Ilustrasi uang diduga hasil pungutan liar di Lumajang. Foto diambil saat rilis kasus pungli oknum kepala sekolah di Lumajang. 

TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Polres Lumajang menetapkan oknum Kepala Desa berinisial GA dan Perangkat Desa Mojosari inisial TO atas kasus dugaan pungutan liar dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Kasatreskrim Polres Lumajang, AKP Hari Siswanto mengatakan, untuk memuluskan aksi pungli, kedua tersangka memaksa warga yang mengikuti program PTSL untuk terlebih dahulu membuat akta tanah agar bisa muncul sertifikat.

Setiap pengurusan, warga yang dipengaruhi kedua tersangka wajib menyetorkan biaya pengurusan akta tanah sebesar Rp 2.250.000.

Baca juga: Kades Kabur Tanpa Busana saat Kepergok Hubungan dengan Bu Guru, Suami Bu Guru Minta Uang Damai

Baca juga: Polres Sampang Ringkus 9 Orang Kriminal, ada Mantan Kades yang Ditangkap, Mayoritas Kasus Pencurian

Padahal di sisi lain, program PTSL tidak menyaratkan ketentuan yang dibuat-buat oleh tersangka.

"Hingga kini korban mencapai 111 orang," ujar Hari ketika dikonfirmasi.

Hari menambahkan, kedua oknum kades dan perangkat desa tersebut sempat didemo oleh warga kala itu sebelum akhirnya diamankan pada pertengahan April lalu.

Terakhir, Hari menyatakan proses hukum terhadap kedua tersangka terus belanjut.

"Terhadap pelaku sudah dilakukan penahanan," ungkapnya.

Baca Berita Madura lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved