Berita Lumajang

Nasib TikToker Lumajang Kritik Pemerintah Malah Kena Teror Paket COD, Jumlah Hingga Puluhan Juta

Agus tak menyangka akan menjadi korban doxing diduga karena vokal mengkritik pemerintah di TikTok.

Editor: Mardianita Olga
Kompas.com/Dok. Agus
TEROR PAKET COD - TikToker asal Lumajang, Jawa Timur, bernama Agus kena teror paket COD, total hingga puluhan juta. Dia menduga aksi teror ini terjadi karena dirinya vokal mengkritik pemerintah. 

TRIBUNMADURA.COM - Nasib apes menimpa TikToker Lumajang, Jawa Timur, bernama Agus ini.

Dia tak menyangka bakal menjadi korban doxing sampai-sampai kena teror paket COD.

Tak tanggung-tanggung, jumlah paket COD itu mencapai puluhan juta rupiah.

Agus menduga kiriman tersebut dikarenakan dirinya vokal mengkritik pemerintah di akun TikTok.

Sebelum teror paket ini, dia juga sempat menerima ancaman.

“Sering bikin konten nyolek pemerintah, kadang juga dapat ancaman. Ada yang bilang, ‘awas, paket datang’, dan sebagainya,” ujar Agus.

Teror paket COD ini diterima Agus dalam kurun waktu lima hari ini.

Paket yang tak pernah dia pesan datang bertubi-tubi.

Total paket diperkirakan mencapai Rp20 juta, antara lain:

  • 1 unit televisi
  • 4 unit PlayStation 4
  • 3 unit laptop
  • 1 unit headphone
  • 3 unit kasur
  • 1 unit akuarium

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Baca juga: TikToker Nangis Akunnya Diblokir Usai Suruh Gelandangan Lompat ke Danau, Janji Beri Uang Malah Kabur

“Saya tidak pernah memesan makanan, barang elektronik, ataupun springbed. Semua pesanan itu dari toko berbeda, tetapi akun pemesannya sama, memakai nama saya,” ujar Agus kepada Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).

Menurut Agus, identitasnya digunakan untuk membuat akun di berbagai platform belanja online seperti Gojek dan Shopee, kemudian memesan barang palsu secara massal.

Anehnya, seluruh barang dikirim ke alamat di KTP Agus, yakni rumah orangtuanya, padahal ia sudah lama tinggal di Kelurahan Jogotrunan.

“Untungnya orangtua saya tidak langsung membayar, mereka sempat menelepon dulu. Tapi kami tetap waswas. Kurirnya juga ada yang marah-marah karena merasa ditipu,” jelas Agus.

 

 
Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved