Budaya Madura
Mengetahui Arti Celurit Bagi Orang Madura, Sudah Ada Sejak Era Belanda, Budaya Carok Pakai Celurit
Celurit ternyata sudah ada sejak era penjajahan Belanda yang tak lepas dengan budaya carok.
TRIBUNMADURA.COM - Tribunners kali ini kita akan membahas makna celurit bagi orang Madura.
Selain itu, juga terdapat ulasan tentang carok.
Orang Madura identik dengan sebuah benda bernama celurit, sejenis senjata tajam yang ujungnya melengkung.
Ternyata celurit bukan benda biasa bagi orang Madura dan memiliki makna serta sejarah sendiri.
Celurit ternyata sudah ada sejak era penjajahan Belanda yang tak lepas dengan budaya carok.
Dilansir dari Wikipedia, Senjata celurit ini sengaja diberikan Belanda kepada kaum blater dengan tujuan merusak citra Pak Sakera sebagai pemilik sah senjata tersebut.
Karena beliau adalah seorang pemberontak dari kalangan santri dan seorang muslim yang taat menjalankan agama Islam.
Baca juga: Arti Lirik Lagu Madura Edenteah Kerrongah Malvin Ramanda: Ooohh Mellak Bedeh Eateh
Celurit digunakan Sakera sebagai simbol perlawanan rakyat jelata terhadap penjajah Belanda. Sedangkan bagi Belanda, celurit disimbolkan sebagai senjata para jagoan dan penjahat.
Upaya Belanda tersebut rupanya berhasil merasuki sebagian masyarakat Madura dan menjadi filosofi hidupnya, bahwa bila ada persoalan, perselingkuhan, perebutan tanah, dan sebagainya selalu menggunakan kebijakan dengan jalan carok.
Alasannya adalah demi menjunjung harga diri, Istilah khas nya di Jawa Timur dan Madura, "daripada putih mata lebih baik putih tulang" artinya, "lebih baik mati berkalang tanah daripada menanggung malu".
Maka tidak heran jika terjadi persoalan perselingkuhan dan perebutan tanah di Madura maupun pada keturunan orang Madura di Jawa dan Kalimantan selalu diselesaikan dengan jalan carok perorangan maupun secara massal.
Senjata yang digunakan selalu celurit. Begitu pula saat melakukan aksi kejahatan, juga menggunakan celurit.
Kondisi semacam itu akhirnya memasyarakat bagi para keturunan orang Jawa Timur dan Madura di Jawa Timur, di Kalimantan, di Sumatra, di Irian Jaya, di Sulawesi ....mengecap orang Madura suka carok, suka kasar, sok jagoan, bersuara keras, suka cerai, tidak tahu sopan santun, dan kalau membunuh orang menggunakan celurit. Padahal sebenarnya tidak semua masyarakat Madura demikian.
Inilah akibat dari Warisan kolonial Belanda. Sesungguhnya masyarakat Madura memiliki sikap halus, tahu sopan santun, berkata lembut, tidak suka bercerai, tidak suka bertengkar, tanpa menggunakan senjata celurit, dan sebagainya adalah dari kalangan masyarakat santri, Leluhur mereka bertujuan melawan kolonial penjajahan Belanda di Tanah Jawa Timur dan Pulau Madura.
Setelah sekian tahun penjajah Belanda meninggalkan pulau Madura, budaya carok yang selalu menggunakan celurit untuk menghabisi lawannya masih tetap ada, baik itu di Bangkalan, Sampang, maupun Pamekasan. Mereka mengira budaya tersebut hasil ciptaan leluhurnya, tidak menyadari bahwa sesungguhnya adalah Warisan Kolonial Belanda hasil rekayasa Kolonial Belanda. Celurit pun pada akhirnya tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Madura, Jawa Timur.
Baca juga: Ciri Cewek Madura yang Miliki Keistimewaan Membuat Para Pria Terpikat, Religius dan Shedep Manis
Senjata Celurit Punya Filosofi dan Identitas Orang Madura, Takabuwan Salah Satu Jenis Celurit |
![]() |
---|
Baju Pesaan atau Baju Sakera, Pakaian Adat Khas Madura, Simbol Menghargai Kebebasan |
![]() |
---|
Celurit Simbol Kejantanan Laki-laki, Identitas Orang Madura, Carok Alami Pembengkokan Makna |
![]() |
---|
Mengenal Budaya dan Seni yang Ada di Madura, Ada Karapan Sapi di Sumenep hingga Tari Moang Sangkal |
![]() |
---|
Inilah Baju Pesaan, Pakaian Adat Khas Madura yang Biasa Disebut Baju Sakera, Ada Simbol Filosofis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.