Pria Melompat di Jembatan Suramadu

BREAKING NEWS : Pria Melompat dari Atas Jembatan Suramadu saat Bonceng Istri

Pencarian oleh Satpolair Polres Bangkalan terhadap  tubuh pria tersebut hingga malam ini belum membuahkan hasil

|
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Kasat Polair Polres Bangkalan, AKP Adi Bahtera di Kawasan Kaki Jembatan Suramadu usai menghentikan penyisiran terhadap korban bunuh diri dari atas bentang tengah Suramadu, Rabu (21/6/2023) malam 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Pengendara sepeda secara tiba-tiba menghentikan laju motornya dan memilih lompat dari atas Jembatan Suramadu, Rabu (21/6/2023).

Padahal kala itu, pria tersebut sedang membonceng istrinya.

Pencarian oleh Satpolair Polres Bangkalan terhadap  tubuh pria tersebut hingga malam ini belum membuahkan hasil.

Plh Kasat Polair Polres Bangkalan, AKP Andi Bahtera mengungkapkan, perempuan yang dibonceng adalah istri yang datang melaporkan peristiwa bunuh diri suaminya itu ke Polsek Sukolilo.

“Untuk kejadian bunuh diri di atas bentang tengah Suramadu memang benar, kejadian pukul 15.00 WIB. Namun hingga malam ini kami belum menemukan tubuh korban karena terkendala arus,” ungkap Andi.

Baca juga: Pemotor dari Arah Madura Berhentikan Kendaraan, Lalu Lompat dari Jembatan Suramadu ke Laut

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Bersama personil Polsek Sukolilo, pihaknya mengerahkan lima personel pimpinan KBO Satpolair Polres Bangkalan, Ipda Joko Purwo untuk melakukan pencarian dan penyelamatan (SAR) dengan menggunakan kapal X-1044 Satpolair Polres Bangkalan, mulai pukul 16.30 WIB  . 

“Sekitar pukul 20.00 WIB penyisiran kami hentikan dikarenakan kondisi malam hari serta gelombang yang cukup tinggi. Kami akan melanjutkan pencarian besok,” tegas Andi yang juga menjabat Kapolsek Kamal. 

Warga Bangkalan

Plh Kasat Polair Polres Bangkalan, AKP Andi Bahtera menjelaskan, pria yang menghentikan laju motornya dan memilih lompat dari atas Jembatan Suramadu, Rabu (21/6/2023) sore adalah TN (29), warga Desa Janteh, Kecamatan Kwanyar, Bangkalan.

Dia meninggalkan isterinya begitu saja seorang diri dengan melompat dari bentang tengah Jembatan Suramadu.  

Sambil melompat, TN berpesan kepada isterinya, ‘Tolong jaga anak-anak’.

Pesan tersebut diungkapkan Andi Bahtera seusai menghentikan upaya penyisiran di kawasan sekitar perairan Jembatan Suramadu sekitar pukul 20.00 WIB.

“Setelah tiba di bentang tengah Jembatan Suramadu, suami hentikan motor dan langsung berucap kepada isterinya, ‘tolong jaga anak-anak’ sambil lompat dari pembatas pagar jembatan,” benernya. 

Ia menjelaskan, korban TN awalnya mengendarai sepeda motor bersama isterinya, ML (28) dari arah Surabaya pada pukul 15.00 WIB.

ML hanya bisa melihat suaminya ketika mulai memasuki sela-sela pagar pembatas Jembatan Suramadu.

“Dari hasil keterangan isteri bahwa setelah pulang kerja di pemotongan ayam di Surabaya, isteri minta diantar pulang ke Madura. Namun setelah tiba di bentang tengah, suami berhenti dan lompat ke laut,” jelasnya.

Catatan Redaksi: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Sebelumnya, sebuah motor Honda Beat warna hitam ditinggal pemiliknya di tengah Jembatan Suramadu arah Madura, Senin (6/9/2021) malam.

Motor dengan plat nomor L 5625 FE, itu ditinggal dalam kondisi lampu dan reting kiri menyala.

Sementara, pemilik motor diduga menceburkan diri ke laut.

Hal itu dikuatkan temuan polisi sebuah surat wasiat dan dompet yang dibawa oleh korban.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKP Giadi Nugraha belum dapat memastikan kejadian yang diduga bunuh diri tersebut.

Sementara itu, surat wasiat yang ditinggalkan korban, yang ditemukan di dalam tas miliknya.

Surat tersebut berisikan wasiat terkahir korban yang sengaja ditulis untuk keluarganya.

Dalam surat wasiat tersebut, korban mengungkapkan kekecewaannya kepada sang istri.

"Papa juga merasakan, sebagai seorang istri, mama kurang total melayaniku sebagaimana seorang istri," tulis korban dalam surat wasiatnya.

Sementara itu polisi masih mencoba mencari saksi dan memeriksanya untuk mendapat keterangan utuh dalam kasus tersebut.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Giadi Nugraha menyebut jika korban merupakan anggota TNI AL.

Baca juga: Ketakutan Soeharto Saat Dielu-elukan Siswa SD, Ucapan Terbukti Saat Kekuasannya Tumbang: Bom Waktu

"Saat ini kami masih memeriksa saksi-saksi dan berkoordinasi dengan POM AL," pungkasnya  . 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved