Muazin Ditikam Jelang Salat Id
Kondisi Kejiwaan Kakak Kandung yang Tikam Muazin Musala Pakai Pisau hingga Tewas, Sosok Temperamen
Sosok SL kesehariannya selalu berkeliaran di sekitar permukiman kawasan Jalan Kunti, Semampir, Surabaya.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ficca Ayu
Berdasarkan informasi yang dihimpun keluarga besarnya. Setelah melukai adik kandung dan keponakannya hingga berdarah-darah, Maya menambahkan, SL memiliki kabur.
Kendati begitu, kasus tersebut telah dilaporkan ke markas kepolisian setempat. Ia mewakili pihak keluarga besar, berharap SL segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum seadil-adilnya.
"Iya pokoknya kami menyerahkan semua penanganan hukum kepada pihak kepolisian. Entah nanti kalau ketangkap atau bagaimana, pokoknya segera dihukum," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Semampir Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Kompol Nur Suhud mengatakan, pihaknya tak menampik bahwa sejumlah temuan informasi sosok SL pelaku penusukan adik kandungnya itu, memiliki riwayat pernah menjalani perawatan kesehatan mental di sebuah RSJ.
Namun, pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap sosok SL yang masih kabur setelah melakukan penganiayaan tersebut.
Setelah berhasil ditangkap nantinya. Pihaknya akan melakukan serangkaian prosedur pengecekan kondisi kesehatan secara fisik dan psikis pada sosok SL.
"Keterangan dari keluarganya begitu. Bahwa dia pernah dirawat di RSJ Menur. Tapi dari kami, nunggu kami tangkap dulu, lalu kami periksa lagi (kondisi kejiwaannya). Sesuai prosedur kami seperti itu, nanti," ujarnya saat dihubungi.
Sekadar diketahui, insiden berdarah menodai hikmatnya perayaan hari raya kurban Idul Adha warga yang bermukim di kawasan Jalan Kunti, Gang 2, Sidotopo, Semampir, Surabaya, Kamis (29/6/2023) dini hari.
Moch Faisal (25), yang dikenal sebagai marbut sekaligus muazin musala kecil di dalam gang tersebut, terkapar bermandikan darah di depan musala tempatnya mengabdi.
Bapak satu anak itu menderita dua luka tusuk, akibat terlibat percekcokan yang berhujung perkelahian menggunakan senjata tajam (sajam) pisau, dengan salah seorang kakaknya berinisial SL (35).
Baca juga: Pasutri di Tulungagung Diduga Tewas Dibunuh, Jeratan Kabel di Leher Korban, Tak Ada Unsur Perampokan
Tak hanya melukai Moch Faisal di depan musala tersebut. SL juga sempat menusuk keponakannya, bernama Harianto (19) yang saat itu, hendak melerai percekcokan antara SL dengan Moch Faisal.
Pascainsiden, tubuh Moch Faisal yang bermandikan darah itu, dibawa oleh warga sekitar ke IGD RSUD dr Soetomo Surabaya. Meskipun telah mendapatkan penanganan medis, nyawa sang muazin, tak tertolong.
Sedangkan, Harianto terpaksa menjalani perawatan medis di IGD RSUD dr Soewandhi Surabaya. Meskipun mendera luka tusuk pada bagian perut. Kondisi kesehatan Harianto cenderung stabil dan berangsur membaik.
Lalu, bagaimana nasib SL. Ternyata, seusai melampiaskan amarahnya hingga tandas menusuk tubuh sang adik bungsu; Moch Faisal dan keponakannya sendiri, Harianto, menggunakan pisau. SL ternyata memutuskan untuk kabur.
Setelah akhirnya dinyatakan meninggal dunia di tengah proses penanganan medis. Jenazah Moch Faisal, dikebumikan di tempat pemakaman umum di kampung halaman orangtuanya, kawasan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, sekitar pukul 15.00 WIB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.