Tokoh Madura

Mengenal R Sidik, Seorang yang Berkeinginan Membuat Sampang sebagai Barometer Seni Rupa di Indonesia

Pria dengan tiga orang anak itu merasa telah diberikan keistimewaan dalam mengolah imajinasi yang diaplikasikan terhadap garis, warna, dan teknik.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ficca Ayu
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
R. Sidik saat melukis di kediamannya, Jalan Diponegoro, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Jumat (30/6/2023). 

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Berkarya melalui melukis sudah menjadi rutinitas Hendri R. Sidik. Seorang pria domisili Jalan Diponegoro, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura.

Selain menuangkan rasa hati dan pikiran terhadap lukisan, rutinitas itu juga sebagai rasa syukur kepada sang pencipta Allah SWT.

Pria dengan tiga orang anak itu merasa telah diberikan keistimewaan dalam mengolah imajinasi yang diaplikasikan terhadap garis, warna, dan teknik.

Munculnya bakat dan kecintaannya terhadap seni rupa tidak terlepas dari keluarga dan tanah kelahiran yang dikenal sebagai sentra batik, tepatnya di Desa Pakandangan barat pesisir, Sumenep.

Baca juga: Sosok Istri Kades Bangkalan yang Cantik, Ini 5 Keistimewaan Wanita Madura, Pandai Masak dan Cekatan

Di daerah paling timur Pulau Madura itu hampir semua warga berbakat menjadi pembatik, termasuk nenek R. Sidik yang hingga kini keterampilan membatik menurun ke anak dan cucunya.

Kenangan saat kecil masih teringat di benak R. Sidik, terutama saat dirinya sering tidur di pangkuan nenek yang tengah membatik. Sehingga cairan malam (lilin batik) yang panas sudah biasa dirasakan saat menetes ke kulit.

"Waktu itu saya masih kecil dan sudah terbiasa terkena tetesan malam panas," ujarnya.

Kemudian saat duduk di Sekalah Dasar (SD), dirinya meninggalkan tanah kelahiran mengikuti orangtua ke daerah tetangga, Kabupaten Pamekasan.

Terpaksa tempat sekolah juga pindah ke SDN Patemon 1 Pamekasan dan kala itu kemampuan melukis berkembang, bahkan sering mengikuti lomba menggambar di tingkat kabupaten. 

Melukis terus ia geluti hingga duduk di bangku SMA. Saat itu dirinya gemar menggambar karikatur dan sering mengisi mading dan membuat dekor kegiatan sekolah.

"Di tahun 1992-1994 saya di SMAN 1 Pamekasan. Waktu itu saya dibimbing oleh salah satu guru dan beliau juga seorang seniman," kata R. Sidik.

Baca juga: Sosok Panji Laras, Tokoh Penyiar Agama di Sampang dengan Metode Unik, Gunakan Ayam Jago Peliharaan

Pada 1995, salah satu keinginannya terwujud yakni, mengidam-idamkan masuk ke sekolah perguruan tinggi dengan jurusan Sarjana Pendidikan Seni Rupa.

R. Sidik berhasil kuliah di salah satu universitas favorit di Surabaya tepatnya, UMPTN IKIP Surabaya atau yang kini dikenal Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Di masa perkuliahan, ia mengaku tidak hanya mencari ilmu di bangku kelas saja, melainkan mendekati para senior yang punya pengalaman garap proyek besar di SCTV.

"Waktu itu, saya sempat menjadi owner kecil-kecilan menerima sub proyek seni dari para senior untuk pengalaman,” ungkapnya.

Baca juga: Profil Tokoh Madura Syaikhona Kholil Bangkalan, Ulama Tersohor Bergelar Pahlawan Nasional, Mahaguru

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved