Berita Nganjuk

Akibat Utang Chip Game, Pria ini Dibunuh Sahabatnya Sendiri Usai Bersenang Bersama, Ayah: Teriak

Mereka sempat bersenang-senang bersama usai membantu pesta hajatan. Polisi menyebutkan dugaan tragedi berdarah tersebut.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Ahmad Amru Muiz
Rumah korban meninggal di kamar di Nganjuk diduga dibunuh sahabatnya akibat utang chip game, kini di pasang garis polisi. 

TRIBUNMADURA.COM, NGANJUK - Seorang pria di Nganjuk dibunuh oleh sahabatnya sendiri.

Padahal sebelumnya mereka sempat bersenang-senang bersama usai membantu pesta hajatan.

Polisi menyebutkan dugaan tragedi berdarah tersebut.

Korban merupakan warga Dusun Panasan Desa Teken Glagahan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk.

Pria berinisial DBT (33) itu ditemukan meninggal dunia dikamarnya, Minggu (9/7/2023) malam.

Baca juga: Pengantin ini Ditagih Utang Belasan Juta Rupiah Ketika di Pelaminan, Senyum Bahagia Seketika Kecut

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Saat ditemukan, DBT diduga menjadi korban pembunuhan karena sejumlah luka yang ada di tubuhnya.

Polisi saat ini masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.

Kasatreskrim Polres Nganjuk, AKP Fatah Meliana membenarkan kejadian tersebut.

Dan terduga pelaku dugaan pembunuhan tersebut telah diamankan.

"Korban sudah langsung di evakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi. Untuk sementara kami lakukan olah TKP dan dalami kasus tersebut. Nanti akan kami informasikan lebih lanjut," kata Fatah Meliana, Minggu (9/7/2023) malam.

Sementara Kades Teken Glagahan, Dodi Wicaksono menjelaskan, informasi yang diterimanya menyebutkan kalau sebelum kejadian korban bersama terduga pelaku yang masih bertetangga tersebut bersama-sama membantu orang hajatan.

Setelah itu keduanya minum-minuman keras dan mabuk bersama.

"Saat itulah diduga pelaku menghabisi korban di kamarnya," ucap Dodi.

Sedangkan dari informasi dikumpulkan menyebutkan, korban ditemukan dalam kondisi meninggal di dalam kamarnya oleh ayahnya sendiri.

Ini setelah ayahnya curiga mendengar suara aneh dalam kamar anaknya.

"Ayah korban terkejut dan berteriak ketika masuk dalam kamar dan melihat anaknya meninggal dunia dengan darah dibawah tubuhnya. Dan teriakan ayah korban itupun didengah para tetangga yang langsung datang ke rumah korban," kata salah satu tetangganya yang tidak mau disebut namanya. 

Diduga karena utang chip game

Kasus pembunuhan teman karib di Dusun Panasan Desa Teken Glagahan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk dugaan sementara bermotif hutang piutang chip game Rp 100 ribu.

Ini setelah pelaku, SBR (27) mempunyai hutang chip game kepada korban, Doni Bayu (28).

Salah satu warga Dusun Panasan Desa Glagahan sekaligus tetang pelaku dan korban, Agusmin (46) menjelaskan, sebelum terjadi pembunuhan tersebut antara korban dan pelaku sempat bersitegang.

Ini dikarenakan korban menagih hutang uang chip game pada pelaku.

Namun pelaku merasa telah membayar hutang dan telah dimasukkan dalam rekening dana game milik korban.

"Mungkin pelaku merasa jengkel dan marah karena terus ditagih korban," kata Agusmin, Senin (10/7).

Kekesalan pelaku terhadap korban tersebut, dikatakan Agusmin, memuncak pada Minggu sore dengan mendatangi rumah korban yang jaraknya sekitar 50 meteran.

Pelaku langsung masuk ke rumah korban yang saat itu sedang sepi karena ayah korban, Maryanto ada di tempat Poskamling sebelah rumah sambil melihat keramaian pertunjukan badut perayaan Ulang tahun.

Kemungkinan, ungkap Agusmin, pelaku langsung masuk ke kamar korban yang sedang tertidur dan diduga sedang mabuk  miras. Korbanpun langsung di eksekusi pelaku dan meninggal dunia.

"Mungkin seperti itu kejadianya, karena memang tidak ada yang mengetahui secara jelas," ucap Agusmin.

Usai mengeksekusi korban, tambah Agusmin, pelaku dengan berjalan kaki langsung menyerahkan diri ke Polsek Loceret.

Hingga akhirnya jajaran Kepolisian datang ke rumah korban sekitar sehabis maghrib.

Ayah korban, menurut Agusmin, baru mengetahui kalau anaknya tewas di eksekusi pelaku ketika masuk ke kamar anaknya bersama petugas Kepolisian.

"Jadi ayah korban awalnya tidak tahu kalau anaknya tewas di kamar. Baru setelah ada petugas Polisi datang kerumahnya, belaunya baru mengetahuinya," ujar Agusmin.

Sementara tetangga korban lainnya, Pahing mengatakan, antara pelaku dan korban pagi hari hingga siang hari masih terlihat bersama-sama. Mereka berdua diminta bantuan tetangganya untuk mengedarkan surat undangan hajatan.

"Keduanya itu memang teman akrab, dan terlihat masih bercanda sambil mengedarkan surat undangan ke warga," kata Pahing.

Oleh karena itu, tambah Pahing, semua warga tidak menyangka kalau pelaku tega menghabisi korban. Apalagi dilakukan di rumah korban ketika sedang tertidur di kamarnya.

"Dan jenazah korban dimakamkan di TPU dusun Panasan sekitar pukul 1.30 WIB. Dan karena korban masih lajang maka dimakamnya diberikan kembar mayang," tutur Pahing. 

Korban sempat gembira sebelum meninggal

Meninggalnya Doni Bayu (28) warga Dusun Panasan Desa Teken Glagahan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk membuat mandor kerjanya terkejut. Ini setelah korban meninggal dieksekusi teman akrabnya yang sama-sama bekerja sebagai kuli bangunan.

Mandor Kerja Bangunan, Hariyanto mengatakan, tiga hari sebelum meninggal pihanya merasa ada yang janggal dari kebiasaan korban.

Dimana sejak hari Kamis hingga Sabtu, korban selalu bernyanyi dengan nada cukup keras sambil bekerja.

"Kami sambil bercandasempat tanya kepada Doni, ada apa kok terus bernyanyi hingga suaranya cukup keras," kata Hariyanto, Senin (10/7/2023).

Saat itu, dikatakan Hariyanto, dijawab oleh Doni kalau sedang gembira. Tapi tidak dijelaskan gembira karena apa. Dan Doni terus bernyanyi hingga hari Sabtu.

"Kamipun menduga saja Doni bernyanyi karena akan menerima bayaran akhir pekan," ucap Hariyanto.

Lebih lanjut dikatakan Hariyanto, korban ikut kerja denganya sebagai kuli bangunan sejak tiga bulan terakhir di salah satu proyek perumahan di Nganjuk. Dalam bekerja, korban cukup konsisten dan selama enam hari kerja tidak pernah bolos.

"Anaknya rajin dalam bekerja, makanya kami kaget juga dia meninggal karena dibunuh temanya akrabnya sendiri yang juga pekerja kuli bangunan," tutur Hariyanto. (aru/Achmad Amru Muiz)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved