Sungai Pamekasan Tercemar

Warga Pamekasan Resah Tak Bisa Cuci Baju dan Siram Tembakau Akibat Sungai Berubah Warna Merah Darah

Abdul Manab warga setempat mengatakan tak lagi memakai air sungai sejak tiga hari lalu untuk menyiram tanaman tembakaunya

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Suasana saat Forkopimcam Kota mengecek ke lokasi hulu Sungai Klampar Pamekasan, Selasa (11/7/2023). Warga resah tak bisa cuci baju 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto FerdianĀ 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Tercemarnya warna air sungai di sepanjang Kota Pamekasan, Madura membuat sebagian masyarakat dan petani resah.

Mereka khawatir, sungai yang diduga tercemar limbah bahan pewarna kain batik itu terdapat kandungan zat kimia yang membahayakan kulit dan tanaman.

Abdul Manab warga setempat mengatakan tak lagi memakai air sungai sejak tiga hari lalu untuk menyiram tanaman tembakaunya.

Ia mengaku takut dan khawatir tanaman tembakaunya yang hampir tinggi separuh badan ini mati mendadak akibat disiram dengan air sungai yang telah berubah warna merah pekat tersebut.

Biasanya kata dia, sebelum warna air sungai itu berubah warna merah darah, ia dan petani tembakau lainnya selalu memakai air sungai tersebut untuk menyiram tanaman tembakaunya.

Baca juga: DLH Pamekasan Uji Lab Kandungan Air Sungai yang Berubah Warna Merah Darah, Diduga Dari Kain Batik

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

"Sekarang khawatir mau pakai aliran sungai yang dari Desa Klampar, jadinya ganti mengambil dari sungai desa sebelah pakai mesin penyedot air," kata Abdul Manab, Selasa (11/7/2023).

Hal berbeda diungkapkan Satima.

Warga Jagalan Pamekasan itu sejak tiga hari lalu tidak lagi mencuci di sungai lantaran khawatir terdapat kandungan zat kimia yang membahayakan di aliran sungai yang berubah warna merah darah tersebut.

Biasanya, setiap sore, Satima bersama warga setempat yang lain terbiasa mencuci di pinggir aliran sungai tersebut.

Baik mencuci pakaian, dan mencuci motor atau alat perabot rumah tingga yang kotor.

"Sudah tiga hari lalu tidak mencuci di sungai. Kalau pakaian yang putih takut jadi merah juga," getirnya.

Dihubungi terpisah, Camat Kota Pamekasan, Rahmat Kurniadi Suroso mengimbau masyarakat agar tidak bermain di aliran air sungai yang berubah warna merah ini.

Pesan dia, masyarakat yang biasa mencuci di aliran sungai tersebut atau untuk keperluan menyiram tembakau, sementara waktu dialihkan terlebih dahulu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved