Pengemis Lansia Jutawan, Simpan Uang di Bagian Perutnya, Beraksi Memelas di Jembatan Penyeberangan

Bernard menerangkan, Yasin kerap kali mengemis dengan cara memelas kepada para pengguna JPO tersebut.

Editor: Aqwamit Torik
Sudinsos Jakarta Selatan
Pengemis yang diciduk dari jembatan penyebrangan orang (JPO) kawasan Kebayoran Baru bernama Yasin (72), terciduk membawa uang sebesar Rp 18 juta, usai ditangkap Satpol PP untuk dilakukan pembinaan. 

“Jadi ada yang melaporkan ke kami. Ada pengemis yang kasihan. Stroke, tidak bisa bicara. Karena itu kami membawa ke kantor,” ujar kepala Dinas Sosial, Permberdayaan Perlindungan Perempuan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo, Supriyadi, Senin (20/3/2023).

Saat di kantor, kata dia, pengemis tersebut masih berpura-pura stroke.

Diajak ngomong oleh petugas dari Dinsos P3A juga tidak menjawab sama sekali.

Pengemis hanya menuliskan nama beserta alamat di secarik kertas.

“Kami tawari untuk berobat ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah)  juga tidak mau. Pengemis itu berkeinginan dikembalikan rumahnya di Kabupaten Madiun,” kata Supriyadi.

Karena tidak mau, pihak Dinsos P3A pun mengembalikan ke rumahnya.

Namun petugas terkejut, karena di tengah jalan, pengemis itu bisa ngomong dengan jelas.

Baca juga: Nenek di Surabaya Dipaksa Jadi Pengemis oleh Anaknya, Kisahnya Viral di Media Sosial

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

“Bahkan saat sampai di rumahnya pengemis itu bisa berjalan. Rumahnya kan di gang, pengemis bisa jalan dari mobil hingga rumahnya,” urai mantan Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ini.

Keterkejutan lain adalah perihal rumah.

Pasal rumah si pengemis yang berpura-pura stroke itu menurut pandangan Supriyadi megah.

Bahkan ditemukan dua kendaraan roda dua keluaran baru.

“Keluarganya juga kaget sih. Karena pengemis itu ngakunya bekerja sebagai kuli bangunan di Ponorogo bukan pengemis,” tegasnya.

Menurutnya, pengemis yang berpura-pura stroke itu menghabiskan uang sebesar Rp 80 ribu per hari untuk operasionalnya.

“Pendapatannya tentu lebih banyak kan?,” bebernya.

Supriyadi juga menghimbau untuk warga bumi reog tidak merasa iba dengan para pengemis di pinggir jalan.

Pasalnya pengemis dengan berpura-pura stroke tidak hanya sekali.

“Beberapa waktu lalu juga ada pengemis membawa anak bayi. Ternyata bayinya bukan anaknya sendiri, ternyata anak tetangga,” pungkasnya.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved