Berita Madura
Droping Air Bersih dari Pemkab Bangkalan Bukanlah Solusi di Setiap Musim Kemarau, 'Ingin Merdeka'
Hingga saat ini, warga harus tetap bersusah payah untuk mendapatkan air bersih, bahkan harus berjalan kaki dengan gerobak
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Impian masyarakat Desa Pangeleyan, Kecamatan Tanah Merah terbebas dari kesulitan air bersih di setiap terjangan musim kemarau masih sebatas angan.
Hingga saat ini, warga harus tetap bersusah payah untuk mendapatkan air bersih, bahkan harus berjalan kaki dengan gerobak ditarik sapi sejauh 7 KM untuk memenuhi kebutuhan mencuci, mandi, hingga kebutuhan konsumsi.
‘Kami Ingin merdeka air bersih’, begitulah kalimat pertama yang terlontar dari mulut Zaiqhulhak Alfarisi (32), warga Desa Pangeleyan, Kecamatan Tanah Merah di sela mengambil bantuan air bersih, Rabu (26/7/2023).
“Droping air bersih setiap tahun, di setiap musim kemarau seperti saat ini bukanlah solusi utama. Mohon sekiranya Pemkab Bangkalan dan pihak legislator segera merumuskan. Kami rindu bebas dari kesulitan air bersih, kami ingin berdaulat air bersih,” tegas Zaiqhulhak.
Bantuan sejumlah 10 tangki air bersih sore itu berasal dari Himpunan Alumni dan Simpatisan Ponpes Nurul Cholil (HISAN), bekerjasama dengan PC Ansor Kecamatan Tanah Merah. Sebelumya, Pemkab Bangkalan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah memberikan bantuan air bersih.
Baca juga: Jeritan Warga Bangkalan karena Alami Kekeringan, Anggaran Air Bersih Rp 23 Juta Masih Mau Dikepras
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Bangkalan menyebutkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kekeringan akan melanda Kabupaten Bangkalan hingga Oktober 2023. Puncak musim kemarau di Kota Salak itu diprediksi terjadi Agustus-September.
Sejauh ini, wilayah terdampak kekeringan yang telah masuk ke BPBD Bangkalan terdata sebanyak 52 desa di 7 kecamatan. Jumlah kawasan terdampak masih berpotensi semakin meluas. Masyarakat diimbau tinggal melapor ke pihak desa untuk diteruskan ke kecamatan dan ke BPBD untuk kebutuhan droping air bersih.
“Harapan kami ada perhatian khusus dari Pemkab Bangkalan, ada langkah untuk solusi jangka panjang. Seperti pipanisasi dari PDAM bisa masuk Desa Pangeleyan. Sehingga setiap tahun kondisinya tidak seperti ini, kering kritis karena ini bagi kami bencana musiman di setiap musim kemarau,” pungkasnya.
Ketua HISAN Kecamatan Tanah Merah, Hambali mengungkapkan, pihaknya merasa sangat prihatin atas informasi di sejumlah media pemberitaan yang menggambarkan susah payahnya masyarakat untuk sekedar memenuhi kebutuhan dasar sebagai manusia, yakni air.
“Hati kami terketuk, bantuan droping air bersih ini merupakan instruksi langsung dari Ketua Umum HISAN Bangkalan, KH Ahmad Faqod Zubair. Kami bergerak cepat karena prihatin melihat warga mengambil air bersih dengan berjalan kaki hingga 7 KM pakai gerobak ditarik sapi,” ungkap Hambali.
Ia menjelaskan, droping bantuan air bersih sebanyak 10 tangki berkapasitas 6.000 liter dan 5.000 liter itu diberikan secara bertahap dimulai hari ini sejumlah 3 tangki. Dilanjutkan besok sebanyak 3 tangki dan luas sejumlah 4 tangki air bersih.
“Pendistribusiannya juga dibagi tiga zona; zona tengah, zona timur, dan zona selatan. Untuk pemetaan pendistribusiannya, kami berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa. Karena pihak desa lah yang lebih tahu kondisi di mana masyarakat yang sangat memerlukan air bersih,” pungkasn Hambali.
kekeringan
musim kemarau
krisis
krisis air bersih
Tanah Merah
Madura
Bangkalan
TribunMadura.com
Tribun Madura
Gubernur Khofifah Bangun Sembilan Dermaga di Madura, Formad: Bentuk Komitmen Kuat Bangun Pulau Garam |
![]() |
---|
Transportasi Murah Meriah Trans Jatim Surabaya-Madura, Bayar Rp 5 Ribu Bisa Nikmati Fasilitas Nyaman |
![]() |
---|
Sudah Ada TransJatim, Warga Madura Ternyata Masih Suka Naik Bus Rute Jauh |
![]() |
---|
Kronologi Meninggalnya Warga Madura di Gurun Pasir saat Ingin Naik Haji Secara Ilegal |
![]() |
---|
Kunjungi Kangean, Kementerian Kelautan dan Perikanan Survei Budidaya Lobster Milik PT Balad Grup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.