Berita Madura
Jeritan Warga Bangkalan karena Alami Kekeringan, Anggaran Air Bersih Rp 23 Juta Masih Mau Dikepras
Sejauh ini, wilayah terdampak kekeringan yang telah masuk ke BPBD Bangkalan terdata sebanyak 52 desa di 7 kecamatan.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ficca Ayu
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Di tengah jeritan warga karena kesulitan air bersih sebagai dampak musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan malah harus berjibaku untuk mempertahankan anggaran minim senilai Rp 23 juta dari refocusing atau dikepras.
Hal itu disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Bangkalan, Geger Hery S kepada Tribun Madura di sela kegiatan droping air bersih di Kecamatan Kokop, Kecamatan Geger, dan Kecamatan Arosbaya, Senin (24/7/2023).
“Prinsip saya jangan sampai rakyat menangis tanpa air. Sebelum launching droping air bersih Kamis kemarin, kami telah melakukan droping air bersih. Terpenting anggaran cukup, lha wong hanya Rp 23 juta, itu pun mau di-refocusing lagi, mati aku la’an,” ungkap Hery melalui sambungan selulernya.
Baca juga: Musim Kemarau Tahun Ini Lebih Kering, Masyarakat Diimbau Tidak Bakar Sampah Sembarangan
Baca juga: Masuk Musim Kemarau, Status Sumenep Siaga Darurat Kekeringan 9 Desa Kering Kritis 42 Kering Langka
Padahal Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, musim kekeringan akan melanda Kabupaten Bangkalan hingga Oktober 2023. Puncak musim kemarau di Kota Salak itu diprediksi terjadi Agustus-September.
Sejauh ini, wilayah terdampak kekeringan yang telah masuk ke BPBD Bangkalan terdata sebanyak 52 desa di 7 kecamatan. Jumlah kawasan terdampak masih berpotensi semakin meluas. Masyarakat diimbau tinggal melapor ke pihak desa untuk diteruskan ke kecamatan dan ke BPBD untuk kebutuhan droping air bersih.
“BPBD tetap akan dropping selama anggaran masih ada. Dan mudah-mudahan anggaran tidak di-refocusing, karena sekarang sudah ramai dikepras. Coba tanyakan ke tim anggaran, refocusing apalagi, saya kurang mengerti. Jadi semua kegiatan itu kalau sifatnya tidak anu, langsung direfocusing atau diefisiensi gitu,” tegas Hery.
Sebelumnya, BPBD Bangkalan launching pengiriman empat tangki masing-masing berkapasitas 5.000 liter air bersih pada Kamis (20/7/2023). Sebanyak 20 ribu liter air bersih itu didistribusikan ke Desa Sen-asen dan Desa Campor, Kecamatan Konang, Desa Panjalinan dan Desa Bates, Kecamatan Blega, serta Desa Pangeleyan Kecamatan Tanah Merah.
“Anggaran setiap pengiriman satu tangki itu sebesar Rp 300 ribu, sebenarnya memang sangat terlalu kecil. Padahal prediksi BMKG untuk puncak musim kemarau terjadi pada Agustus-September, hingga Oktober diperkirakan belum ada hujan,” pungkas Hery.
Baca Berita Madura lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
TribunMadura.com
kesulitan air bersih
musim kemarau
Tribun Madura
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Geger Hery S
madura.tribunnews.com
Transportasi Murah Meriah Trans Jatim Surabaya-Madura, Bayar Rp 5 Ribu Bisa Nikmati Fasilitas Nyaman |
![]() |
---|
Sudah Ada TransJatim, Warga Madura Ternyata Masih Suka Naik Bus Rute Jauh |
![]() |
---|
Kronologi Meninggalnya Warga Madura di Gurun Pasir saat Ingin Naik Haji Secara Ilegal |
![]() |
---|
Kunjungi Kangean, Kementerian Kelautan dan Perikanan Survei Budidaya Lobster Milik PT Balad Grup |
![]() |
---|
Bangkalan Larang Kelulusan SD-SMA Pakai Toga, Cukup Tasyakuran, Ikuti Gebrakan Gubernur Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.