Pemilu 2024

Buntut Sinyal Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Sejumlah Caleg dan Kader PSI Ramai Mengundurkan Diri

Kader dan caleg PSI mundur dari keanggotaan partai imbas elite parpolnya membuka ruang mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Editor: Aqwamit Torik
Istimewa
Logo PSI dan bakal calon Presiden yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto 

TRIBUNMADURA.COM - Buntut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuka ruang mendukung Prabowo di Pilpres 2024, sejumlah kader dan Calon Legislatif (Caleg) PSI mengundurkan diri.

Sejumlah kader dan caleg itu mundur dari keanggotaan partai imbas elite parpolnya membuka ruang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.

Menurut sejumlah kader tersebut, Prabowo dianggap tak layak untuk diberi dukungan.

Ada sejumlah faktor yang disebutkan mengapa tak mendukung Prabowo.

Caleg PSI DPR RI Dapil Jateng VIII, Afthon Lubbi mengatakan, Prabowo tak layak diberi dukungan terlebih oleh PSI karena memiliki rekam jejak yang buruk.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Ungguli Ganjar Jika Saling Berhadapan, Anies Bagaimana?

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

“Karena bagi saya Prabowo itu sudah mempunyai rekam jejak pelanggaran hak asasi manusia yang belum jelas sampai sekarang," kata Afthon dalam konferensi pers di salah satu restoran di Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2023).

Afthon menyatakan salah satu rekam jejak yang dinilai buruk berkaitan dengan tragedi pada 1998 yang lalu.

Hingga saat ini, belum jelas mengenai pelaku yang menjadi dalang pelanggaran HAM pada tahun tersebut.

Karena itu, kata dia, pihaknya merasa patah hati PSI memberikan ruang itu kepada Prabowo.

Selain itu, sejumlah caleg juga sudah turun ke masyarakat di mana mensosiliasikan kemenangan bagi Ganjar Pranowo sebagai hasil rembuk rakyat kemarin.

“Kami sudah membuat posko kemenangan bagi caleg itu di daerah-daerah yang kami mensosialisasikan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia, sehingga masyarakat bertanya. Dari bawah menanyakan sikap DPP PSI kenapa seperti ini,” ungkap Afthon.

Dia pun menegaskan, jika DPP PSI bersikap tegas dan menyatakan menolak Prabowo Subianto maka hal ini tidak terjadi. Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh DPP PSI.

“Kami juga bersikap tegas bahwa kami mengundurkan diri baik sebagai caleg maupun sebagai anggota partai,” jelas dia.

“Dengan situasi politik yang seperti ini, PSI harus membuat garis demarkasi yang tegas untuk menolak Prabowo Subianto. Itu menurut kami. Karena perjalanan dari 2014, 2019 itu sangat membekas bagi kami,” sambungnya.

Afthon menyadari bahwa ada keinginan dari Presiden Jokowi melakukan rekonsiliasi sehingga Prabowo masuk ke kabinet agar suasana Indonesia dan program pemerintah bisa berjalan sukses dan tak banyak gangguan dari oposisi.

“Tapi untuk menjadi Presiden Republik Indonesia tunggu dulu, tidak bisa. Bagi kami Ganjar Pranowo sosok yang paling layak dari pengalaman untuk melanjutkan kesuksesan yang dibangun dua periode Jokowi ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Sejumlah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengundurkan diri dan keluar dari keanggotan partai. Mereka tidak terima elite parpolnya memberikan sinyal mendukung Prabowo Subianto menjadi capres.

Kali ini, kader PSI yang mengundurkan diri tersebut di antaranya Andi Tasbih Caleg DPR RI Dapil NTB II, M. Afthon Lubbi Caleg DPR RI Dapil Jateng VIII, dan Lis Sektiyawanti Caleg DPRD Kota Bekasi Dapil 3.

Selain itu, ada pula nama Darma Munir Bacaleg DPRD DKI Jakarta Dapil 1, Tulus Borisman Kader PSI Kota Bekasi, dan Alfonsus Simbolon Kader PSI Kota Bekasi.

Baca juga: Sejumlah Pemilih Jokowi Beralih ke Prabowo Subianto di Pilpres 2024 Menurut Litbang Kompas

"Kami Bacaleg PSI, DPR RI, DPRD dan Anggota PSI menyatakan mundur dari pencalegan dan keluar  dari keanggotaan PSI," kata Caleg DPR RI Dapil Jateng VIII, Afthon Lubbi di salah satu restoran di Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2023).

Afthon mengungkapkan alasan kader-kader PSI mundur dari partai. Sebab, mereka tidak terima adanya sinyal PSI kini mendukung Prabowo menjadi capres.

"Alasan pertama tidak ada kepastian dan ketegasan sikap dari DPP PSI untuk tidak mendukung Prabowo Subianto, kami pendukung Ganjar Pranowo, tidak sudi PSI bermain mata dengan Prabowo Subianto," jelasnya.

Ia menuturkan bahwa kehadiran Prabowo ke kantor DPP PSI merupakan aib yang memalukan. Dia pun mengaku patah hati dengan manuver elite PSI yang menerima kehadiran Eks Danjen Kopassus tersebut.

"Kami benar-benar patah hati pada PSI, sedangkan kami tertarik masuk PSI karena PSI mendukung Ganjar Pranowo dan tentunya karena ideologi PSI, anti-intoleransi, anti-ekstremisme dan radikalisme. Ternyata idealisme itu diciderai oleh pengurus DPP, cinta kami pupus, harapan kami pudar," ungkapnya.

Di sisi lain, kata Afthon, sepak terjang Ade Armando sebagai caleg PSI yang membabi-buta di media sosial, menyulitkan mereka sebagai caleg dan kader PSI untuk mencari suara dan dukungan.

Baca juga: Wanita ini Ingin Nikah Mewah, Malah Minta Iuran ke Calon Tamu Undangannya, Berakhir Pilu: Sendiri

Baca juga: Curhat Guru Kena Tipu di Aplikasi Kencan, Berharap Dapat Family Man Malah Rugi Rp 354 Juta

Ia menjelaskan tindakan Ade Armando itu bukan menambah suara tapi malah menambah musuh. Di daerah pemilihan hingga akar rumput, pihaknya telah solid bersama caleg dari partai lain untuk mensosialisasikan Ganjar Pranowo. 

"Karena kemenangan Ganjar Pranowo adalah prioritas utama kami. Apa yang dilakukan Ade Armando betul-betul merusak kepercayaan masyarakat terhadap PSI, itu yang kami rasakan dan dengarkan langsung dari para calon pemilih kami di daerah pemilihan," jelasnya.

Nantinya, Afthon menuturkan bahwa para caleg yang mengundurkan diri bakal mengambalikan uang bantuan dari PSI untuk pengurusan berkas para caleg. Adapun nominalnya sebesar Rp1,8 juta per orang.

"Kami juga akan mengembalikan uang bantuan pengurusan berkas yang diberikan kepada kami sebagai Bacaleg DPR RI dari PSI sebesar 1.882.300 yang kami terima melalui transfer. Sekali lagi, kami sangat patah hati dengan sikap PSI, namun demikian kami tidak akan pernah sakit hati. Kami akan tetap berjuang untuk kemajuan NKRI," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved