Berita Madura

Nasib Warga Sampang Harus Gali Lubang Demi Dapatkan Air Bersih, Belum Dapat Bantuan dari Pemerintah

Warga harus menggali lubang di sebelah gabungan air sungai untuk menyaring air yang keruh menjadi lebih jernih

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
Warga Desa Tragih, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura saat mandi melalui air di lubang hasil galian, Senin (11/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama 

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Berbagai cara yang dilakukan masyarakat untuk memperoleh air bersih sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari di tengah musim kemarau, terutama di Desa Tragih, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura.

Warga harus menggali lubang di sebelah gabungan air sungai untuk menyaring air yang keruh menjadi lebih jernih. Cara tersebut sudah lama digunakan di tengah sulitnya air.

Pantauan di lokasi, lubang yang digali oleh warga lokasinya tidak jauh dari gubangan air sungai yang tampak keruh dan berlumut, sekitar 200 cm.

Ukuran lubang berdameter hanya setengah meter dengan kedalaman 100 cm dan setelah lubang digali, air mulai muncul layaknya sumber mata air.

Kondisi air jauh lebih jernih, sehingga digunakan untuk mandi oleh warga. Begitupun untuk kebutuhan lainnya di rumah.

Baca juga: Aksi Jambret Modus Kehabisan Bensin di Sampang Kepergok Warga, Pelaku Berakhir di Tangan Polisi

Informasi lengkap dan menarik Berita Madura lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Salah satu warga setempat, Hoiruddin (29) mengatakan bahwa memang cara menggali lubang ini sudah lama dijalani, terutama bagi warga yang perekonomiannya menengah kebawah.

Sebab, untuk memperoleh air sebenarnya bisa dengan cara membeli. Namun warga lebih memilih berjalan jauh dan menggali lubang untuk memperoleh air bersih.

"Tapi untuk cara ini hanya bersifat sementara, karena bergantung pada gubangan air. Biasanya kalau musim kemarau panjang gubangan akan mengering," terangnya. 

Dengan adanya informasi yang ia dapat, jika musim kemarau ini lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya. Rasa khawatir tentu menyelimuti warga setempat. 

Dengan begitu, pihaknya sangat berharap adanya perhatian pemerintah daerah untuk menyalurkan bantuan air bersih ke Desa Tragih.

"Sejak awal musim kemarau masih belum memperoleh bantuan air bersih. Tentu kami berharap bantuan tersebut," pungkasnya.

Sementara sebelumnya, Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD sampang Mohammad Imam mengatakan bahwa sejauh ini, pihaknya telah merealisasikan droping air ke 62 Desa pada Agustus 2023, tiap desa memperoleh 2 tanki air bersih.

Namun, realisasi bantuan yang bersumber dari dana bantuan BPBD Jatim akan berjalan kembali pada September 2023.

Adapun, penyalurannya melalui kordinasi dengan camat dan kepala desa terdampak kekeringan.

"Untuk lokasi droping lebih tepatnya, kewenangannya di kapala desa karena yang mengetahui kondisi desa itu sendiri," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved