Berita Madura
Dishub Bangkalan Gugah Hati 3 Pemda di Pulau Madura Bersinergi Atasi Persoalan Tetesan Air Garam
Dibutuhkan sinergitas dari hulu hingga hilir, dalam hal ini produsen garam dan pembeli garam, termasuk peran serta tiga pemda di Pulau Madura
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Persoalan tetesan air garam dari bak-bak truk pengangkut garam tidak bisa selesai begitu saja dengan bertumpu kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bangkalan semata.
Dibutuhkan sinergitas dari hulu hingga hilir, dalam hal ini produsen garam dan pembeli garam, termasuk peran serta tiga pemda di Pulau Madura; Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Berbagai upaya dalam sebulan terakhir telah dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Bangkalan-Pemprov Jawa Timur, Satlantas Polres Bangkalan guna menanggulangi persoalan air garam yang menetes dari bak-bak truk.
Dilanjutkan, Dishub Pemkab Bangkalan memfasilitasi gelaran rapat koordinasi (rakor) terkait permasalahan tetesan air garam. Dari sejumlah lintas sektoral yang diundang, tidak seorang pun dari perwakilan pengusaha garam, jasa angkutan barang, hingga perwakilan dari Pemkab Sumenep menghadiri rakor yang digelar di Aula Dishub Bangkalan, Kamis (14/9/2023).
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat Dishub Pemkab Bangkalan, Ari Moein mengungkapkan, persoalan tetesan air garam yang diduga kuat menjadi salah satu pemicu terjadinya kecelakaan ataupun pengendara berjatuhan merupakan tanggung jawab bersama lintas sektoral di tiga kabupaten lain di Madura, mulai dari hulu hingga hilir sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Baca juga: Petugas Damkar Bangkalan Kembali Berjibaku dengan Tetesan Air Garam, Titik Water Blasting Berpindah
Informasi lengkap dan menarik Berita Madura lainnya hanya di GoogleNews TribunMadura.com
“Karena sejauh ini Bangkalan kan sebatas perlintasan saja, sementara sektor hulu dari kegiatan produksi garam itu ada di Sumenep, Pamekasan, dan Sampang. Karena itu, setidaknya ada peran serta dari tiga pemda untuk bersama mengatasi permasalah tetesan air garam ini,” ungkap Ari kepada Tribun Madura, Kamis (21/9/2023).
Ia menjelaskan, di sektor hulu ada dua instansi yang mempunyai kewenangan dan pengawasan terhadap kegiatan pergaraman. Yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (disperindag) serta Dinas Perhubungan.
Disperindag misalnya, lanjut Ari, bisa berperan dalam memberikan pembinaan kepada para pengusaha maupun petani garam tentang tata cara packing atau pengemasan. Sehingga saat pengiriman ke luar Pulau Madura melalui Jembatan Suramadu tidak terjadi kebocoran air garam di sepanjang perjalanan.
“Karena ada sebagian (garam) di lapangan terbukti tidak dikemas dengan layak. Instansi kedua adalah dishub, bisa memberikan informasi tentang tata cara pemuatan sesuai SOP. Salah satunya menutup dari bawah, samping, dan bagian atas terhadap barang muatannya. Termasuk soal tonase dan kelayakan kendaraan,” tegas Ari.
Ia mengaku, Dishub Bangkalan dengan keterbatasan personil tidak mampu mengoptimalkan kegiatan pengawasan setiap malam terhadap armada-armada truk pengangkut garam. Pengiriman garam biasanya bergerak memasuki Bangkalan dari Kecamatan Blega, Galis, Tanah Merah menuju akses Jembatan Suramadu mulai pukul 22.00 WIB hingga menjelang waktu Subuh.
“Kami kucing-kucingan dengan truk pengangkut garam, ketika kami jaga di Blega, mereka ngetem (berhenti) di Jrengik (Sampang). Kita tunggu di Galis (Bangkalan), malah berhenti di kawasan Gunung Gigir (Blega). Kalau tidak disadarkan di hulu tentang tata cara muatan, persoalan ini tidak bisa selesai,” papar Ari.
Ia menambahkan, Dishub Bangkalan beserta Satlantas Polres Bangkalan sudah memberikan imbauan bahkan teguran kepada para sopir truk yang terjaring dua kali gelaran operasi gabungan di Jalan Raya Desa Paterongan, Kecamatan Galis dan di depan Polsek Blega dalam dua pekan terakhir.
“Ke depan kami sepakat melanjutkan ke tahapan penindakan karena selama dua minggu tahapan sosialisasi sudah dilakukan. Kami mensinyalir hingga saat ini masih ada beberapa armada angkutan garam tidak mengindahkan imbaun dan teguran kami tentang tata kelola pemuatan yang layak,” pungkas Ari.
Di tengah upaya Dishub Bangkalan menggugah hati tiga pemda di Pulau Madura, personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Bangkalan dalam dua hari ini masih terus berjibaku dengan melakukan water blasting atau penyemprotan untuk membersihkan bekas-bekas tetesan air garam yang mengerak bercampur oli dan solar.
Transportasi Murah Meriah Trans Jatim Surabaya-Madura, Bayar Rp 5 Ribu Bisa Nikmati Fasilitas Nyaman |
![]() |
---|
Sudah Ada TransJatim, Warga Madura Ternyata Masih Suka Naik Bus Rute Jauh |
![]() |
---|
Kronologi Meninggalnya Warga Madura di Gurun Pasir saat Ingin Naik Haji Secara Ilegal |
![]() |
---|
Kunjungi Kangean, Kementerian Kelautan dan Perikanan Survei Budidaya Lobster Milik PT Balad Grup |
![]() |
---|
Bangkalan Larang Kelulusan SD-SMA Pakai Toga, Cukup Tasyakuran, Ikuti Gebrakan Gubernur Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.